5G di Indonesia Kurang Greget?
Uzone.id - Sekitar bulan Mei 2021, Telkomsel menjadi operator pertama yang menggelar 5G di Indonesia. Namun tujuh bulan berselang, gaungnya masih belum terasa. Ada apa ini?
Saat ini menurut Direktur Network Telkomsel Nugroho sudah ada 5 ribu pelanggan 5G yang berada di jaringan operator yang terkenal dengan warna merah tersebut.“Pelanggan 5G Telkomsel (baru) 1.000, namun secara data sebetulnya sudah ada jutaan handset yang mendukung 5G Telkomsel ini. Memang harus diakui kalau tidak semua handset 5G yang beredar ini belum kompatibel,” ujarnya saat melakukan test jaringan persiapan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Nugroho mengatakan bahwa frekuensi 5G di Indonesia ini memang terbilang unik karena berjalan di atas 2.300 Mhz. Frekuensi Indonesia tersebut yang sebetulnya tidak umum.
Baca juga: PPKM Longgar, Trafik Data NARU Melonjak
Sementara di dunia, jaringan 5G berjalan melalui frekuensi 700 Mhz, 2.600 Mhz dan 3.500 Mhz. Handset yang mendukung di jaringan frekuensi tersebut pun jauh lebih banyak ketimbang di 2.300 Mhz.
“Saat ini kita sedang melakukan upaya kerjasama dengan regulator dan handset manufaktur agar yang tersebar di pasar Indonesia itu kompatibel di kita,” tambah Nugroho.
Telkomsel sendiri memenangi lelang di 2.300 Mhz dengan pita lebar seluas 50 MHz.
“Dari sisi Telkomsel dibandingkan (operator) dapat yang lain jauh di bawah kita, dengan itu througput-nya bisa 1GB/s more than enough dari sisi spektrum, butuh spektrum tambahan atau tidak? kebutuhannya ada tidak, kalau kita banyak tapi ga dipakai ya mubazir, tapi merugikan aset yang tidak dimoniteze,” tandasnya.