Home
/
Music

Marak Pemerkosaan, Swedia Gelar Festival Musik Tanpa Pria

 Marak Pemerkosaan, Swedia Gelar Festival Musik Tanpa Pria
arah.com14 July 2017
Bagikan :

Swedia akan menggelar sebuah festival musik tanpa penonton pria pada musim panas tahun depan, menyusul banyaknya kasus pemerkosaan dan kejahatan seksual lain di acara-acara serupa.

Dalam rentang Kamis hingga Minggu lalu, empat pemerkosaan dan 23 kejahatan seksual dilaporkan di lokasi acara itu digelar. Hal tersebut memaksa penyelenggara untuk membatalkan festival itu untuk tahun depan.

Festival Bråvalla digelar akhir pekan lalu (28 Juni -1 Juli), dengan diramaikan oleh The Killers, The Chainsmokers, System of A Down, Linkin Park, Prophets of Rage dan musisi besar lainnya di Östergötland yang terletak di sebelah tenggara Swedia.

“Beberapa pria rupanya tidak bisa berperilaku. Sangat disayangkan. Kami, karena itu, memutuskan untuk membatalkan Bråvalla 2018,” ujar pihak penyelenggara Bråvalla, FKP Scorpio, melansir The Guardian.

Kini, komedian Swedia Emma Knyckare telah mengumumkan bahwa dirinya akan menyelenggarakan sebuah festival khusus untuk perempuan tahun depan.

“Bagaimana menurut kalian tentang mengadakan sebuah festival keren di mana hanya non-pria yang dipersilakan masuk? Itu akan digelar hingga semua pria belajar bagaimana bertingkah laku,” cuit Knyckare, mengutip NME.

“Karena sepertinya oke untuk mendiskriminasi wanita selama ini, jadi mungkin juga oke untuk mencegah masuk pria selama tiga hari. Saya tidak akan menyebutnya penyalahgunaan untuk tidak masuk ke festival,” ujarnya kepada Aftonbladet.

Bråvalla Festival merupakan festival musik yang digelar selama tiga hari berturut-turut setiap tahun di Bråvalla flygfottilj, di luar kawasan Norrkoping.

Tahun lalu, media lokal melaporkan bahwa lima wanita diperkosa dalam festival yang dihadiri ribuan orang setiap tahunnya itu.

Pihak FKP Scorpio pun menyalahkan kejadian keji tahun lalu itu atas turunnya jumlah pembeli tiket Bråvalla tahun ini. Tahun ini, hanya 45 ribu tiket terjual. Padahal, pada 2016, promotor asal Jerman itu berhasil menarik 52 ribu penonton.

Sementara itu, Perdana Menteri Swedia Stefan Löfven mengutuk kejadian itu dan meminta pengawasan di festival diperketat. Ia mengungkapkan, pemerintah tengah berbicara serius dengan pihak kepolisian tentang peningkatan pengawasan di acara-acara seperti ini.

“Ini sangat menjijikkan. Ini adalah tindakan menjijikkan dari pria-pria keji. Ini harus dihentikan,” ujarnya kepada harian Swedia, Expressen, pada Minggu (1/7).



Usai Kunjungan Raja Swedia, Emil: Semoga Ibrahimovic ke Persib
Pasar Senen Kebakaran, Puluhan Mobil Pemadam Dikerahkan
Usut Suap Reklamasi, KPK akan Panggil Plt Gubernur DKI Jakarta
Ini Langkah MUI Memediasi Perseteruan Megawati dan Habib Rizieq
Hasil Survei Tidak Netral, Prabowo: Terserah Siapa yang Bayar!
Lestari Tradisi Berburu di Hutan Adat Tana' Ulen
Bantu Gajah Liar, Thailand Kembali Gelar Polo Gajah Piala Raja
Bulan Depan 'Pink Star' Dilelang, Jika Berminat, Ini Harganya ...
Negara Ini Geser Posisi Denmark Sebagai Negara Paling Bahagia
'Serbuan' Hijab Chechnya di Istana Tsar Moskow
Mendulang Rezeki Dari Hobi Remote Control
Tampak luar Bikin Bingung, Masuk ke Dalam Ternyata Rumah Mewah

populerRelated Article