Ini Potensi Wisata Kupang yang Harus Dirawat
Kupang sebagai ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dinilai cukup kaya dengan objek wisata. Sayangnya, objek-objek pariwisata tersebut kurang terawat meski memiliki nilai sejarah yang tinggi.
"Di sini (Kupang) ada gua peninggalan Jepang, benteng peninggalan Jepang serta meriam yang ditinggalkan Portugis, namun tidak terawat dengan baik," kata Anita Jacoba Gah, anggota Komisi X DPR-RI dari Fraksi Demokrat di Kupang, Jumat (10/3).Menurutnya, situs-situs sejarah seperti itu dapat menjadi objek wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun asing.
Seperti dikutip Antara, ia juga menyinggung mengenai pantai yang selama ini unggul di antara potensi wisata yang lain. kebersihan pantai-pantai di Kupang juga jarang terawat, sehingga Kupang hanya menjadi tempat transit para wisatawan mancanegara, karena tidak memiliki objek-objek wisata yang menarik untuk dikunjungi.
"Artinya, bagaimana membuat Kupang ini menarik bagi wisatawan, sehingga mereka bisa berwisata di sini dalam beberapa hari, kemudian meneruskan perjalannya ke Flores, Sumba dan Alor untuk menikmati berbagai objek wisata yang ada," katanya.
Ia mengatakan kalau wisatawan tidak akan betah menikmati keindahan pantai yang kotor. Sehingga hal itu menjadi pekerjaan rumah dinas terkait untuk memolesnya menjadi daya pikat bagi wisatawan.
Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang Ester Muhu mengatakan dinas yang dipimpinnya kekurangan anggaran untuk melakukan promosi terhadap kekayaan pariwisata di Kota Kupang.
Di sisi lain, ia menyadari bahwa kualitas sumber daya manusia di Dinas Pariwisata Kota Kupang juga masih sangat terbatas, sehingga belum bisa berbuat banyak. Ia menambahkan, destinasi yang menjadi sorotan dinas antara lain Pantai Kupang, Namosain, Nunhila, wisata Mangrove di Oesapa Barat dan sejumlah situs budaya dan sejarah.
2017 NTT Belum Terdistribusi Gas Elpiji Bersubsidi
Ketua MPR Nilai NTT Layak Jadi Contoh Toleransi
Dunia Sastra Indonesia Kembali Berduka
Duh! Jumlah Pasien DBD di Kupang Berlipat Dua
Bantuan Pendidikan Salah Sasaran, Penerima Diminta Kembalikan