'Lombok-Sumbawa Great Sale 2017' Siap Manjakan Wisatawan
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar Lombok-Sumbawa Great Sale 2017 selama sebulan penuh pada Februari mendatang. Beragam diskon menarik siap memanjakan para wisatawan yang datang pada Februari nanti.
Kepala Dinas Pariwisata Lalu Muhammad Faozal mengatakan, sejumlah industri wisata seperti perhotelan, restoran, maskapai, paket perjalanan wisata, hingga UMKM ikut menyemarakkan ajang yang dimulai pada 1 Februari nanti. Untuk perhotelan misalnya, ada paket khusus di 56 hotel yang tergabung dalam perhimpunan hotel dan restoran Indonesia (PHRI) NTB dengan besaran diskon bervariasi, di mana yang tertinggi mencapai 70 persen.
Pun dengan 38 outlet oleh-oleh khas Lombok seperti Legong hingga Sasakku yang tawarkan diskon harga hingga 40 persen. Sedangkan, bagi penikmat kuliner bisa mendapatkan potongan harga sebesar 15 persen hingga 20 persen.
Selain itu, pihaknya juga tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah maskapai untuk ikut berkontribusi dalam ajang ini. Maskapai Garuda Indonesia misalnya, kata dia, siap memberikan diskon mulai dari 15 persen hingga 20 persen untuk rute penerbangan tujuan Lombok. "Kita juga sudah minta ke AirAsia, Lion Air dan Citilink yang sedang menunggu keputusan manajemen," lanjutnya.
Rencananya, peresmian ajang Lombok Sumbawa Great Sale 2017 akan digelar di dua tempat berbeda. Untuk di NTB, peluncuran akan dilaksanakan di Lombok Episentrum Mal sebelum 21 Januari. Sedangkan, pada 26 Januari, peluncuran dilangsungkan di Kementerian Pariwisata bertepatan dengan ajang Indonesian Fair.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB Affan Ahmad akan menggencarkan sosialisasi dengan memasang baliho dan spanduk di sejumlah titik-titik strategis. Selain itu, pihaknya juga akan menggelar sosialisasi di luar daerah agar masyarakat di luar Lombok tahu ada ajang Lombok Sumbawa Great Sale 2017.
"Karena sasaran kita adalah wisatawan dari luar daerah untuk target kunjungan 3,5 juta pada 2017," kata dia. Dia menambahkan, ajang ini juga untuk menyiasati lesunya kunjungan wisatawan yang rutin terjadi pada bulan-bulan perdana di awal tahun.