Mau Cepat Kurus? Makannya Pelan-pelan
Uzone.id-Olahraga secara teratur. Makan sayur. Makan buah. Tidur cukup. Mengurangi camilan. Membatasi junk food. Menyingkirkan minuman manis. Ya, kira-kira itulah kiat menurunkan berat badan yang sering gue baca dari berbagai sumber.
Tapi, ada yang beda nih ketika gue membaca sebuah tulisan dari situs kesehatan WebMD. Di situ tertulis bahwa makan dengan lebih lambat bisa membantu menurunkan berat badan. Pernyataan tersebut ditulis berdasarkan hasil sebuah studi baru oleh para peneliti di Jepang.Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Haruhisa Fukuda, dari Department of Health Care Administration and Management, di Kyushu University Graduate School of Medical Sciences in Fukuoka, Jepang.
Jadi, kata peneliti, dibandingkan dengan orang yang makan dengan lahap, orang yang makan lebih lambat kecil kemungkinan untuk menjadi gemuk. Menariknya lagi, orang yang makan lebih lambat cenderung lebih sehat.
Bahkan, para peneliti menarik kesimpulan bahwa makan dengan pelan bisa mencegah obesitas. Sampai di sini, apakah kamu sudah yakin, atau malah bingung dan ragu akan hubungan kedua hal tersebut?
Kalau masih ragu, gue akan memberikan satu fakta lagi yang tidak ada hubungannya dengan penelitian di atas, tapi tidak kalah menarik. Jadi, ada sebuah konsep yang berakar pada ajaran Buddha, namanya mindful eating. Menurut gue, konsep ini sejalan dengan hasil penelitian dari para ahli di Jepang itu.
Berdasarkan tulisan Mindful Eating as Food for Thought, yang gue baca di New York Times, ini bukan diet, tapi tentang makan dengan lebih intens. Maksudnya, kamu perlu makan dengan penuh perhatian. Saat kali pertama menyuapkan sesendok nasi, ayam, atau makanan lainnya ke mulut, kamu juga perlu merasakan bagaimana warnanya, rasanya, teksturnya, harumnya, dan semua yang ada padanya.
Meski sulit karena kamu telah merasakan kenikmatan pada suapan pertama, kamu tetap perlu makan dengan pelan saat suapan kedua, ketiga, dan selanjutnya. Jadi, sama seperti bentuk-bentuk meditasi saat duduk, berdiri, atau berjalan, banyak guru dari ajaran Buddha mendorong siswa mereka untuk bermeditasi dengan makanan. Alias, memperluas kesadaran dengan memperhatikan sensasi dari setiap potongan.
Masih dari sumber yang sama, praktik ini mulai masuk ke dalam arena sekuler, mulai dari Harvard School of Public Health sampai ke California campus of Google.
Jadi, dengan makan lebih lambat atau menerapkan mindful eating, kamu bisa sadar kapan kamu kenyang, sebelum kamu makan lebih banyak. Sedangkan, makan dengan lahap dan cepat membuat kamu tidak sadar akan rasa kenyang.
Di sisi lain, makan dengan lambat memberikan waktu bagi tubuh untuk merasakan kepuasan. Dengan demikian, tubuh cenderung makan lebih sedikit.
Karena itu, tidak ada salahnya untuk percaya bahwa makan dengan lambat bisa bikin kamu kurus. Meski begitu, saran para peneliti di Jepang tentang menghindari camilan setelah makan malam—atau dua jam sebelum tidur—juga perlu diperhatikan, ya. Saran ini tentu sangat membantu kamu dalam menurunkan berat badan.