Home
/
Lifestyle

Studi Buktikan Rajin Beribadah Bikin Lebih Bahagia, Benarkah?

 Studi Buktikan Rajin Beribadah Bikin Lebih Bahagia, Benarkah?
arah.com22 June 2017
Bagikan :

Sebuah studi baru menyebutkan, orang-orang yang rajin beribadah memiliki perasaan damai dan sejahtera di hari tuanya.

Semakin banyak melakukan ritual berdoa atau kegiatan beribadah, semakin besar kemungkinan mereka melaporkan perasaan bahagia.

Para ilmuwan dalam penelitian ini menemukan bahwa orang-orang beragama berusia 65 tahun ke atas lebih cenderung optimistis, percaya diri dan puas dengan kehidupan mereka sehari-hari daripada orang-orang yang tidak religius.

Efek psikologis dari doa ini bergantung pada bagaimana orang memandang Tuhan, menurut para peneliti yang dipublikasikan dalam Journal of Aging and Health dan dilansir DailyMail.

Mereka yang melihat Tuhan sebagai 'dzat yang penuh cinta' cenderung lebih mungkin untuk menemukan kebahagiaan daripada orang percaya yang melihat Tuhan sebagai 'dzat yang menuntut akan kewajiban dan larangan'.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa doa dapat dikaitkan dengan kurang lebih kesejahteraan, tergantung pada bagaimana Anda memandang Tuhan," kata peneliti Blake Kent, kandidat doktor sosiologi di Universitas Baylor di Texas.

"Singkatnya, manfaat psikologis doa tampaknya bergantung pada kualitas hubungan seseorang dengan Tuhan," imbuhnya.

Untuk penelitian ini, sekitar 1.000 orang berusia 65 diminta untuk menjawab pertanyaan tentang iman mereka. Semua peserta ditanya pertanyaan yang berfokus pada tiga ukuran kesejahteraan: optimisme, harga diri dan kepuasan hidup. Mereka juga diminta menggambarkan bagaimana hubungan mereka dengan Tuhan.

Para periset menemukan bahwa orang yang melapor untuk memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap Tuhan juga mengalami peningkatan tajam dalam kesejahteraan semakin mereka berdoa.

Bagi mereka yang memiliki keterikatan 'rata-rata' terhadap Tuhan, peningkatan kesejahteraan yang moderat terjadi sebagai akibat dari doa yang sering. Dan orang-orang yang merasa 'jauh' dari Tuhan mengalami decerase dalam kesejahteraan setelah terlibat dalam doa.

"Apakah Tuhan dipandang dzat yang memberi rasa aman? Jika iya, doa memiliki manfaat positif. Apakah Tuhan dirasa jauh atau bahkan tidak dapat dipercaya? Itu menjadi masalah lain," tutur Kent.

"Ada anggapan bahwa doa secara otomatis berpengaruh pada kesejahteraan Anda. Itu mungkin tidak terjadi pada semua orang, karena persepsi seperti itu mengasumsikan bahwa Tuhan itu responsif dan dapat dipercaya. Tapi banyak orang tidak mengalami pengalaman religius dengan Tuhan seperti itu," lanjutnya.

Para periset percaya hasil penelitian mereka menunjukkan orang dengan keyakinan kuat pada Tuhan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dengan berdoa secara teratur.

Tetapi mereka yang tidak memiliki kepercayaan yang kuat pada Tuhan seharusnya tidak didorong untuk berdoa, karena hal ini justru dapat menyebabkan penurunan kesehatan mental.


Rizieq Minta BIN Berhenti Memata-matai Ulama
Ngadu Nasib ke Rumah Lembang, Pasukan Orange Gagal Temui Ahok
Meski Patah Kaki, Bocah Ini Tetap Semangat Kawal Rizieq
Patrialis Akbar Terjaring OTT KPK? Ini Tanggapan MK
Perang Berlanjut, Sukmawati Ogah Tanggapi Ajakan Mediasi Rizieq
Kejayaan yang Terkikis di Muara Gembong
Di Negara Ini, 3 Juta Orang Sedang Berjuang Hadapi Epilepsi
Bantu Gajah Liar, Thailand Kembali Gelar Polo Gajah Piala Raja
Kisah Fathi Saat Terjebak di Garis Depan Pertempuran Mosul
Nike 'Pro Hijab' dengan Teknologi Tinggi Segera Diluncurkan
Ratusan Kios Pasar Senen Terbakar, Pedagang Terpukul
Duh! Ridwan Kamil Pakai Kacamata Mewah Syahrini, Lalu Goyang ...
Akhirnya Setya Novanto Hadiri Sidang e-KTP
Solat Jumat di GP Ansor, Djarot Singgung Persatuan Indonesia
Menhan Resmikan KRI Tempur Canggih RE Martadita
 

populerRelated Article