Yana Zein Berjuang Melawan Dua Kanker

Yana Zein sudah enam kali jalani kemoterapi dalam usaha penyembuhan penyakit kanker payudaranya. Dia bahkan sampai menguras semua harta bendanya untuk menjalani pengobatan mahal tersebut.

Sayangnya, penyakit ganas itu malah meningkat menjadi stadium empat yang semula divonis stadium tiga. Yana pun merasa kemoterapi yang telah ia jalankan sia-sia.

"Setelah menjalani kemo, kanker saya menyebar jadi stadium 4 dan dokter menyarankan saya berhenti kemo dulu," kata Yana saat dijumpai di Rumah Sakit Siloam, Jakarta Selatan, Selasa (3/1).

Sebagai tindak lanjut kemoterapi yang gagal, Yana disarankan dokter untuk menjalani metode radiotheraphy sebanyak 25 kali.

"Saya harus menjalani radiotherapy sebanyak 25 kali," sambungnya.

Tak hanya kanker payudara, kini janda berusia 48 tahun itu pun harus berjuang melawan kanker kelenjar getah bening. Tangannya pun menjadi bengkak dan nafasnya sesak, sehingga ia perlu ditunjang dengan alat bantu pernapasan.

"Ini (tangan) lagi bengkak banget. Ini kan saya kena kanker payudara ya, jadi kan mungkin satu sambungan sama kanker kelenjar getah bening. Jadi di bawah sini (ketiak) menyumbat aliran darah, tangan jadi bengkak," paparnya.

Yana mengakui, dirinya sudah kehabisan biaya setelah menjalani kemoterapi yang kedua kalinya. Sementara saat ini dirinya harus menjalani radiotherapy sebagai tindak lanjut pengobatan kemoterapi yang gagal.

Jadi untuk melanjutkan pengobatan, kini wanita berkepala plontos itu menggunakan BPJS.

"Akhirnya ketika mau menuju ke kemo ketiga, saya sudah kehabisan dana. Saya harus program BPJS," katanya.

Dengan menggunakan tunjangan kesehatan dari pemerintah tersebut, Yana pun merasa sangat terbantu dalam memenuhi biaya pengobatan penyakitnya.

"Bagaimana pun BPJS membantu kita." (Gilang Syahbani)

Kanker Payudara, Yana Zein Kehabisan Biaya, Anak Putus Sekolah
Miris, Tak Punya Harta Lagi, Anak Yana Zein Jual Koran Bekas
Ini Dia Mumi Perempuan Pertama Yang Menderita Kanker Payudara
Makanan Pencegah Kanker Payudara
Ini Jenis Kanker Paling Mematikan di Dunia