10 Fakta Masayoshi Son, Dibalik Isu Merger Gojek-Tokopedia
-
Masayoshi Son (Foto: Istimewa)
Uzone.id - Kabar rencana mega merger Gojek dan Tokopedia menyeruak setelah adanya laporan dari Bloomberg pada Selasa (7/1/2021). Raksasa ride hailing dan e-commerce itu juga kabarnya sedang dalam diskusi lanjutan untuk merger.Sumber Bloomberg yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa CEO SoftBank, Masayoshi Son, yang jadi pemegang saham besar Tokopedia, telah merestui rencana merger ini.
Gojek dan Tokopedia juga punya beberapa pemegang saham yang sama termasuk Google, Temasek Holding, dan Seqouia Capital India.
BACA JUGA: Facebook Join Twitter Tangguhkan Akun Donald Trump
Berikut ini 10 fakta tentang Masayoshi Son:
1. Son adalah pendiri dan CEO SoftBank, konglomerat telekomunikasi Jepang.
Ketika gelembung dotcom membesar pada tahun 2000, ia punya kekayaan bersih sekitar USD76 miliar. Gelembung dotcom meledak dan memengaruhi bisnis di seluruh dunia.
Masayoshi Son adalah salah satu yang menderita karena harga saham perusahaan anjlok dan dia menderita kerugian pribadi terbesar dalam sejarah.
2. Pada usia 16 tahun, Masayoshi Son dan keluarganya pindah ke California dari Jepang. Meskipun berbicara bahasa Inggris dengan buruk ketika tiba di Amerika Serikat, dia berhasil mendapatkan gelar di bidang ilmu komputer dan ekonomi dari UC Berkeley.
3. Ketika Son berusia 24 tahun, dia mendirikan SoftBank di Tokyo. Dalam waktu kurang dari satu tahun, perusahaan telah menerbitkan dua majalah bergenre industri komputer pribadi dan juga mengembangkan program PC.
4. Masayoshi punya tekad dan ambisi sehingga dia selalu mencari cara untuk meningkatkan dan memperluas perusahaannya.
Selama dekade berikutnya, dia mengubah perusahaannya menjadi kerajaan media dan telekomunikasi. Selama pertengahan 1990-an, SoftBank menjadi penyedia televisi satelit nomor satu di Jepang dan juga mengoperasikan perusahaan pialang saham.
Tak puas dengan ini, dia juga secara independen meluncurkan Yahoo! Jepang dalam perjanjian dengan Yahoo! dan ini menjadi mesin pencari terbesar di Jepang.
5. Pada tahun 1995, Masayoshi menjadikan perusahaannya go public dan dia menjadi miliarder dalam semalam.
Dia mendapat uang investasi dan menggunakannya untuk mengembangkan SoftBank dengan cepat selama lima tahun berikutnya, selama waktu itu gelembung dotcom memanas. SoftBank telah jadi salah satu perusahaan teknologi internet terbesar di dunia pada tahun 1999.
6. Menggunakan SoftBank, Masayoshi Son membeli saham di perusahaan besar, seperti Nippon Credit Bank, Alibaba, dan E*Trade.
Pada saat itu, ini adalah investasi yang bagus dan kapitalisasi pasar SoftBank membengkak jadi USD180 juta, sementara kekayaan bersih Son tumbuh jadi USD76 miliar pada awal tahun 2000 karena ia punya 42% saham perusahaan.
7. SoftBank tidak berjalan dengan baik selama periode yang sulit ini karena punya eksposur internet yang tinggi. Semua investasi Masayoshi Son kehilangan nilai yang sangat besar.
Salah satu contohnya adalah investasinya di E*Trade. Ini awalnya bernilai USD400 juta namun turun nilainya jadi hanya USD22 juta.
Kapitalisasi pasar SoftBank turun dari USD180 miliar menjadi hanya USD2,5 miliar. Hal ini mengakibatkan kekayaan bersih pribadi Son merosot dari USD76 miliar menjadi hanya USD1,1 miliar.
Meskipun Son masih menjadi miliarder, namun dia masih kehilangan USDUSD74,9 miliar. Ini adalah angka yang hampir tidak terbayangkan bagi kebanyakan orang.
8. Sejak saat itu, Masayoshi Son telah mengubah kekayaannya karena nilai perusahaan dan kekayaan bersih pribadinya meningkat. SoftBank sekarang adalah perusahaan internet terbesar ketiga di Jepang dan Son punya kekayaan bersih pribadi sebesar USD22 juta karena ia punya 22% dari perusahaan tersebut.
9. Masayoshi Son adalah orang terkaya kedua di Jepang dan dia berada di posisi 86 dalam daftar orang terkaya di dunia.
10. Masayoshi tinggal di Tokyo di sebuah rumah berlantai tiga yang bernilai USD50 juta, termasuk lapangan golf yang punya teknologi untuk meniru kondisi cuaca dan suhu lapangan golf top dunia.
Dia juga membeli rumah dekat Silicon Valley di Woodside, California dengan harga USD117 juta. Dia juga memiliki Softbank Hawks, tim bisbol profesional Jepang.
VIDEO Review Samsung Galaxy A12, Plus Minus Sebelum Dibeli: