13 Migran Indonesia yang Tertahan di Hong Kong Kembali ke Tanah Air
Tiga belas pekerja migran Indonesia yang terimbas penutupan bandara Hong Kong telah mendapatkan jadwal penerbangan untuk keluar dari Hong Kong dan kembali ke Tanah Air pada hari ini Rabu, 14 Agustus 2019, menurut keterangan tertulis Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong yang diterima di Jakarta, Rabu.
Pihak KJRI Hong Kong telah memberikan bantuan kepada para pekerja migran tersebut selama menunggu kepastian jadwal penerbangan, antara lain dengan menyediakan makanan dan minuman serta keperluan lainnya.
Sebelumnya terminal 1 bandara internasional Hong Kong sempat diduduki oleh para pengunjuk rasa hingga sejumlah penerbangan pun dibatalkan sejak Senin, 12 Agustus 2019.
Untuk membantu para WNI di bandara Hong Kong, pihak KJRI Hong Kong telah menyediakan "pusat bantuan" (help desk) di Bandara Internasional Hong Kong yang terletak di Hall A area Kedatangan Terminal 1.
Selain itu, KJRI juga menyediakan hotline khusus yang dapat dihubungi di bandara pada nomor +852 6894 2799.
Pada Rabu, 14 Agustus 2019, Bandara Internasional Hong Kong kembali beroperasi dengan normal. Sejumlah jadwal penerbangan yang dibatalkan pada Senin, 12 Agustus 2019 dan Selasa, 13 Agustus 2019 juga telah kembali normal.
Selain membantu para pekerja migran itu, KJRI Hong Kong pun telah membantu rombongan atlit renang dan beberapa anak buah kapal (ABK) Indonesia kembali ke Indonesia kemarin (Selasa, 13/8).
Selanjutnya, Kementerian Luar Negeri akan terus berkoordinasi dengan KJRI Hong Kong untuk memgawasi situasi keamanan dan kondisi para WNI di Hong Kong.
Baca juga: Pemerintah upayakan bantu WNI tertahan di Hong Kong
Baca juga: Imbauan KJRI untuk WNI terkait situasi Bandara Hong Kong
Baca juga: Unjuk rasa di Hong Kong tak berdampak terhadap TKI
Baca juga: Bandara Hong Kong kembali dibuka pascabentrokan
Baca juga: Hong Kong akan butuh lebih banyak pekerja migran dari Indonesia