Home
/
Digilife

4 Bos Teknologi yang Mampir ke Indonesia, Bahas AI sampai Investasi

4 Bos Teknologi yang Mampir ke Indonesia, Bahas AI sampai Investasi
Aisyah Banowati23 October 2024
Bagikan :

Uzone. id – Bukan hanya musisi western, idol K-pop, atau band rock asal Jepang yang pernah mampir, bahkan para bos teknologi juga sempat berdatang ke Tanah Air, lho! Tentunya, mereka datang bukan untuk berlibur, namun untuk berdiskusi terkait perkembangan teknologi saat ini, termasuk AI. 

Nah, kira-kira siapa saja, sih, bos teknologi yang pernah mampir ke Indonesia dalam lima tahun terakhir? Yuk, lihat daftarnya di sini. 

Sam Altman - CEO OpenAI 

Bos OpenAI, Sam Altman, sempat berdatang ke Indonesia pada 14 Juli 2023 silam. Kedatangannya diagendakan untuk menghadiri acara bincang-bincang bertajuk ‘Conversation with Sam Altman’ yang digelar di Hotel Indonesia.

Acara ini diselenggarakan oleh Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial atau KORIKA yang bertujuan untuk memperluas pemahaman masyarakat tentang teknologi AI. Di sini, Sam banyak membahas soal ChatGPT dan harapan agar platformnya bisa didukung ke bahasa Indonesia.

Selain itu, Sam juga membahas mengenai bias dan pentingnya regulasi yang berkaitan dengan AI. Ia mengungkapkan bahwa tidak ada tools yang benar-benar bebas dari bias keberpihakan, termasuk ChatGPT. Oleh sebab itu, Sam menekankan pentingnya konsensus global. 

Di sisi lain, terkait regulasi, Sam turut mengungkapkan pentingnya regulasi AI untuk memastikan keamanan pengguna. 

Fyi, Sam Altman merupakan pemegang pertama Golden Visa Indonesia. Golden Visa yang diberikan kepada Sam masuk ke dalam kategori sebagai warga negara asing yang memiliki intelektual tinggi. Dalam hal ini, sang CEO dan Co-Founders dari OpenAi ini diharapkan dapat  berkontribusi terhadap pengembangan dan pemanfaatan kecerdasan buatan di Indonesia. 

Tim Cook - CEO Apple 

Di awal tahun ini, tepatnya 16 April 2024, Tim Cook datang untuk meninjau Apple Academy di Tangerang. Sang CEO dari perusahaan raksasa dunia tersebut juga diagendakan turut ikut meresmikan Apple Developer Academy yang terletak di Bali. 

Selain itu, Tim turut membahas peluang investasi Apple sebab Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi target pasar paling penting bagi Apple. Saat ini, Apple telah berinvestasi dalam bentuk Apple Developer Academy total investasi mencapai Rp1,6 triliun. 

Apple Developer Academy sendiri hadir untuk memberikan pelatihan kepada pengembang (developer) maupun mahasiswa selama 10 bulan untuk belajar mengembangkan aplikasi di sistem iOS milik Apple. Kedengarannya seru, kan? Ini dia lokasi Apple Developer Academy di Indonesia:

  1. Apple Developer Academy Binus BSD
  2. Apple Developer Academy Universitas Ciputra Surabaya
  3. Apple Developer Academy Infinite Learning di Batam
  4. Apple Developer Academy Bali

Satya Nadella - CEO Microsoft

Preview

Dua minggu setelah kedatangan Tim Cook, kali ini giliran Satya Nadella yang berkunjung ke Tanah Air pada 30 April 2024. Ini merupakan kunjungan keduanya setelah sebelumnya datang ke Indonesia pada 2016 silam. 

Kedatangan Satya ke Indonesia tentu bukan untuk berlibur, CEO Microsoft tersebut datang untuk membahas rencana Microsoft yang ingin mengembangkan teknologi kecerdasan buatan, AI. Pembahasan kemudian berlanjut pada bahasan teknologi milik Microsoft dan solusi AI yang dapat membantu mempercepat transformasi digital Indonesia. 

Dalam kunjungannya kali ini juga, Satya Nadella turut membawa investasi sebesar 1,7 miliar dolar AS atau sama dengan Rp 26,5 triliun. WOW. 

Elon Musk - CEO SpaceX dan Tesla

Elon Musk merupakan salah satu tokoh penting yang hadir pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10, tepatnya pada 20 Mei 2024 di Bali. Selain itu, kehadiran sang pendiri X Corp. ini juga untuk mengikuti acara peresmian layanan internet Starlink dalam puskesmas di Denpasar, Bali. 

Internet Starlink sendiri merupakan layanan internet satelit yang dikembangkan oleh SpaceX. Starlink menggunakan konstelasi satelit rendah bumi (LEO) untuk menyediakan akses internet berkecepatan tinggi ke berbagai daerah, terutama di daerah terpencil. 

Nah, untuk pengguna yang ingin terhubung ke jaringan satelit hanya memerlukan perangkat kecil yang disebut sebagai ‘dish’, melansir dari situs Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

populerRelated Article