4 Eror Jose Mourinho yang Merugikan Man United
Manajer Manchester United Jose Mourinho diklaim melakukan beberapa kesalahan saat menghadapi Liverpool di Stadion Anfield, Minggu (16/12).
Ada beberapa keputusan yang dianggap aneh dari Mourinho di pekan ke-17 kompetisi Liga Primer Inggris itu. The Red Devils pun menelan kekalahan 1-3 dari tuan rumah berkat gol dari Sadio Mane serta tambahan dua gol dari Xherdan Shaqiri. Satu gol balasan dari Man United dicetak Jesse Lingard.
1. Formasi
Jose Mourinho memilih formasi 5-3-2 untuk menghadapi Liverpool, dengan harapan mengandalkan kecepatan tiga pemain depannya. Sayangnya dengan skema itu Man United kalah dalam pertarungan di lini tengah. Dua gelandang Man United, Ander Herrera dan Nemanja Matic tidak bisa menyaingi trio Giorginio Wijnaldum, Fabinho, dan Naby keita.
Di sisi lain Herrera terlalu terbebani dalam menjaga keseimbangan dalam bertahan dan menyerang. Pasalnya, Matic terlalu turun ke gawah untuk membantu pertahanan. Jika bukan karena kesigapan Eric Bailly, gawang David de Gea bisa kebobolan lebih dari tiga gol. Di babak kedua Mourinho mengganti skema menjadi 4-3-3 tapi itu tidak banyak membantu Setan Merah.
Preview |
2. Memilih Pemain
Tidak ada nama Juan Mata dan Paul Pogba dalam susunan starter Man United saat melawan Liverpool. Padahal dua pemain itu merupakan pemberi umpan terbaik yang dimiliki Jose Mourinho. Melawan tim seperti Liverpool yang memiliki intensitas serangan bagus, Mourinho membutuhkan keduanya. Mencadangkan Mata dan Pogba pun dianggap sebagai kesalahan Mourinho dalam laga itu.
Mata akan menjadi tambahan yang bagus untuk tim. Jika tidak dimainkan sebagai playmaker, Mata bisa ditempatkan sebagai sayap kanan. Karena operan-operan Mata di pertahanan Liverpool diyakini dapat membuat perbedaan serangan untuk Man United.
Preview |
3. Pergantian Pemain
Kekeliruan Mourinho berlanjut pada pergantian pemain di tengah permainan. Mantan pelatih Real Madrid itu menarik keluar Diogo Dalot dengan memasukkan Marouane Fellaini di menit ke-46, dengan harapan bisa menjaga stabilitas tim. Tetapi kenyataannya hal itu tidak berpengaruh pada performa tim, Liverpool tetap leluasa menekan Man United di babak kedua.
Pada menit ke-79 Ander Herrera keluar dan Anthony Martial masuk. Keluarnya Herrera membuat man United kehilangan kekuatannya. Man United kemasukan lagi, dan Martial hanya memiliki sedikit waktu untuk memberikan efek kepada Setan Merah. Masuknya Mata pada menit ke-85 juga tak berarti banyak untuk serangan tim tamu.
Lihat juga:Luis Milla Buka Peluang Latih Persib Bandung |
4. Taktik Bermain
Lini tengah Man United tidak menekan Liverpool. Matic pun turun terlalu dalam sehingga membuat sektor gelandang minim kekuatan mengimbangi lini tengah lawan. Diogo Dalot yang menjadi wingback kanan belum bisa memainkan perannya dengan baik, sehingga Herrera kerap harus membantu sektor kanan dengan meninggalkan lubang di tengah.
Celah itu yang akhirnya dimanfaatkan para gelandang Liverpool untuk menguasai permainan. Fabinho begitu leluasa mendikte permainan. Tim tamu akhirnya tak memiliki pilihan selalin memainkan operan langsung dari depan ke belakang lantaran jauhnya jarak antarpemain. Taktik semacam itu membuat Man United cepat kehilangan bola, sementara Liverpool terus menguasai permainan.