4 Fakta JD.ID, Unicorn 'Seumur Jagung' yang Hengkang dari Indonesia
Uzone.id – E-commerce JD.ID memutuskan untuk undur diri dari pasar Indonesia pada akhir Maret 2023 nanti. Belum juga satu dekade beroperasi di Indonesia, JD.ID harus hengkang dan menutup operasi mereka di tanah air.
Padahal, pengguna JD.ID di Indonesia cukup besar. Buktinya, JD.ID sempat masuk dalam 10 besar e-commerce terbesar di Indonesia dengan menempati posisi ke-9. Pengguna mereka di kuartal I-2022 pun mencapai angka 2,5 juta pengguna.Untuk mengenang JD.ID yang sempat mewarnai serba-serbi e-commerce di Indonesia, simak beberapa fakta berikut ini.
Hanya tujuh tahun beroperasi di Indonesia
JD.ID hanya mampu bertahan 7 tahun saja di pasar Indonesia. E-commerce ini hadir di Indonesia pada tahun 2015 lalu, dan merupakan bagian dari JD.com yang merupakan platform ritel terbesar di China.
Baca juga: JD.ID Resmi Tutup 31 Maret 2023, Berhenti Terima Order 15 Februari
Kabar soal kepergian JD.ID di Indonesia sudah tercium semenjak akhir 2022 lalu. Selain itu, tak hanya di Indonesia, JD.com juga akan menutup layanan mereka di Thailand mulai tanggal 3 Maret 2023 nanti.
Beda dari e-commerce lain
Berbeda dengan e-commerce lainnya, JD.ID tidak bekerja sama dengan penjual perseorangan. Hal ini lah yang membuat JD.ID menjadi langganan mencari produk-produk original.
Kalau e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee banyak promosi UMKM, JD.ID justru lebih mengedepankan produsen resmi dari produk-produk yang mereka jual.
Untuk memberi jaminan keaslian dan kepuasan pengguna, JD.ID hanya bekerja sama dengan produsen barang-barang secara langsung. Mereka pun memiliki tagar #DijaminOri karena barang yang dijual dijamin original.
Ada sekitar 12 kategori produk yang dijual di JD.ID mulai dari eletronik seperti gadget/smartphone, komputer dan laptop, kamera, produk gaya hidup, perlengkapan ibu dan bayi, fashion, sampai produk-produk kesehatan dan kecantikan.
Sempat jadi unicorn di Indonesia
JD.ID sempat menjadi startup dengan status unicorn, dimana tahun 2020 lalu platform penjualan online ini mengkonfirmasi bahwa nilai valuasi JD.ID mereka mencapai lebih dari USD1 miliar.
JD.ID menjadi startup ke-enam di Indonesia yang berhasil menyandang status ini. Bahkan menurut manajemen, JD.ID sudah memiliki status ini dari tahun 2019.
Di saat yang hampir bersamaan, JD.ID juga sempat masuk dalam 5 besar e-commerce teratas di Indonesia.
PHK lalu undur diri
Sebelum memutuskan untuk hengkang, JD.ID sudah lebih dulu melakukan pemangkasan jumlah karyawan di Indonesia. Tak hanya sekali, di tahun 2022 JD.ID melakukan PHK sebanyak 2 kali.
Baca juga: JD.ID Tutup Layanan di Indonesia, Apa Alasannya?
Mei 2022, JD.ID mengumumkan pemangkasan karyawan di Indonesia dengan alasan improvisasi dan pengambilan keputusan untuk adaptasi dan selaras dengan dinamika pasar dan tren industri dalam negeri.
Selanjutnya di akhir tahun 2022, JD.ID melakukan PHK dalam skala yang cukup besar dimana 30 persen atau sekitar 200 karyawannya terdampak.
Selain memangkas karyawan, JD.ID juga menutup layanan logistik mereka JDL Express di tanggal 22 Januari 2023 lalu.
Para karyawan yang terdampak akan mendapat benefit seperti manfaat asuransi serta memberikan dukungan berupa talent promoting, serta hak-hak lain yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.