4 Fakta tentang Akuisisi ‘Gila’ Microsoft terhadap Pembuat Call of Duty
Uzone.id – Microsoft mengambil langkah yang cukup mengejutkan. Perusahaan teknologi ini mengakuisisi Activision Blizzard, produsen game-game populer Call of Duty, World of Warcraft, dan Diablo.
Langkah besar ini kemudian menarik perhatian para pemerhati teknologi, khususnya gamer di berbagai dunia.Ada beberapa fakta mengenai akuisisi ini yang menarik untuk disimak.
1. Nyaris seribu triliun!
Kesepakatan akuisisi ini membuat Microsoft harus menggelontorkan uang sebesar USD68,7 miliar atau setara Rp986 triliun.
Angka tersebut bahkan tercatat lebih mahal ketimbang Microsoft mengakuisisi LinkedIn sebesar USD26 miliar atau sekitar Rp373 triliun pada 2016.
Mengutip berbagai sumber, Microsoft percaya diri bahwa pasca akuisisi ini, pihaknya akan menjadi perusahaan gaming terbesar ketiga dunia setelah Tencent dan Sony dari sisi pendapatan.
Baca juga: Game Moba Lokapala Bikin Jagoan baru dari Kisah Ramayana
2. Xbox bakal banjir game
Microsoft berencana menambah game-game Activision ke Xbox Game Pass setelah proses akuisisi rampung.
Artinya, Microsoft memiliki kuasa penuh untuk merilis waralaba game populer seperti Warcraft, Diablo, Overwatch, Call of Duty, dan Candy Crush.
“Kami akan menghadirkan game Activision Blizzard sebanyak mungkin ke dalam Xbox Game Pass dan PC Game Pass, pun begitu dengan game-game baru dari katalog keren Activision,” ungkap CEO Gaming Microsoft, Phil Spencer.
3. Genjot pelanggan Xbox
Salah satu tujuan mengakuisisi Activision adalah untuk meningkatkan jumlah pelanggan Xbox. tercatat Xbox Game Pass saat ini memiliki 25 juta pelanggan, namun Microsoft masih ingin terus meningkatkan angka tersebut melalui akuisisi ini dan juga pengembangan layanannya.
Baca juga: Telkom Berguru ke Microsoft untuk Pelatihan Digital
“Kami sangat berkomitmen dalam menginvestasikan konten kelas dunia, komunitas, dan layanan cloud untuk memberikan pengalaman gaming di era baru dengan memprioritaskan para pemain dan kreator, semakin inklusif, dan mudah diakses,” tutur CEO Microsoft, Satya Nadella.
4. Gerbang ke metaverse
Microsoft memang selalu disebut sebagai salah satu perusahaan teknologi yang siap memasuki dunia metaverse di tahun ini.
Akuisisi Activision ini tampaknya akan menjadi gerbang perusahaan ke arah sana.
“Game adalah kategori hiburan paling dinamis dan menarik di semua platform saat ini dan akan menjadi peran kunci dalam pengembangan platform metaverse,” lanjut Nadella.