Home
/
Travel

4 Hal Disayangkan dari Kelakuan Syahrini Saat ke Holocaust Memorial

4 Hal Disayangkan dari Kelakuan Syahrini Saat ke Holocaust Memorial
Hani Nur Fajrina23 March 2018
Bagikan :

Uzone.id -- Jalan-jalan ke luar negeri hukumnya gak haram. Mau ke mana pun tujuan kamu, asal perginya secara legal, bawa perlengkapan sesuai kebutuhan, dan uang yang cukup biar hidup tenteram di negeri orang, silakan saja. Ada satu hal tambahan namun krusial yang harus selalu diingat: jangan bodoh.

Ingat, kamu sedang berkunjung ke tempat yang mungkin belum pernah kamu kunjungi sebelumnya, di mana bermacam tradisi, kultur, cara berinteraksi dan bersosialisasi, hingga bertutur kata pasti akan berbeda dengan negara asalmu. Belum lagi bahasa. Bisa-bisa kamu harus selalu siap bawa kamus kecil di tas. Ata kamus digital di ponsel.

Gak rugi kok, menghabiskan waktu 15-20 menit browsing tentang fakta-fakta umum terkait destinasi yang dituju. Kenapa? Ya itu tadi, supaya gak bodoh. Gak perlu lah ya, disaranin lagi untuk cari tahu soal cuaca dan kurs mata uangnya berapa. Hal ini mah udah jadi template siapapun yang mau jalan-jalan.

Let’s say kalian mau Euro-trip. Emangnya kalian gak ingin tahu gitu, tempat-tempat menarik apa aja yang ada di Italia? Restoran apa aja yang menyajikan pizza terbaik di sana? Spot romantis apa aja yang pernah jadi lokasi syuting film di Paris? Hingga tempat bersejarah apa saja yang layak didatangi, paling enggak sekali seumur hidup?

Gue berasumsi, poin terakhir bukan hal yang dipertimbangkan oleh tuan putri Syahrini saat dia mendatangi Holocaust Memorial di Berlin, Jerman baru-baru ini. Karena kalau iya, kemungkinan besar media sosialnya gak akan ramai oleh video InstaStory, foto-foto, dan hujatan netizen nan budiman.

Melihat apa yang dilakukannya selama berkunjung ke Holocaust Memorial, berhasil membuat gue geleng-geleng kepala. Ada beberapa hal yang gue sayangkan dari aksi doi.

1. Kacamatanya kegedean!

Syahrini boleh menghapus foto Instagramnya saat dia bergaya di Holocaust Memorial. The power of screenshot: sekali upload, akan abadi selamanya karena ada barang bukti.

Preview

Di foto itu, Syahrini mengenakan mantel bulu warna biru, topi warna senada, dan sunglasses hitam. Suer, kacamata hitamnya besar banget. Andai Syahrini melepas kacamata itu, penglihatannya pasti jadi lebih terang nan cemerlang.

Bisa jadi dia sadar bahwa dia sedang memasuki area bersejarah di mana terjadi pembantaian jutaan kaum Yahudi saat Perang Dunia II di bawah rezim Adolf Hitler. Dengan begitu, dia pasti sadar bahwa tidak sepantasnya dia bergaya manis manjah di sana.

2. Gak kreatip!

Oke, oke.. Anggap aja Syahrini tetap sadar bahwa dia sedang berada di Holocaust Memorial di Berlin. Oke, anggap juga Syahrini tetap merasa super keren saat bergaya manis untuk berfoto di sana. Entahlah, mau pakai fotografer pribadi atau tripod kamera, urusan dia.

Nah, gue merasa Syahrini gak kreatif sama sekali! Kalau kalian lupa karena foto Instagramnya itu sudah dihapus, caption Syahrini benar-benar gak kreatif, gaes.

Masa’ dia cuma nulis, “Germany, For A Few Days Before Doctor Check Up … Hope Everything Goes Well … Bismillah !

Garing, ya gaes? Lagi bergaya di tempat bersejarah kok malah curhat mau ke dokter…

3. Kapasitas memori iPhone-nya masih banyak

Selain kontroversi fotonya yang kemudian dia hapus, Syahrini juga meramaikan Story Instagramnya dengan banyak video ‘kan. Ada satu yang menggelegar, gaes.

Di tengah monumen bersejarah itu, Syahrini merekam video pakai iPhone-nya. Dia pergi bersama temannya yang gue gak tahu itu siapa, karena gak terlalu penting juga sih.

Di video itu, Syahrini nanya ke temannya, “what happened beb?” temannya jawab, “full, memory-nya full!

Entahlah, apakah kapasitas memori kamera digitalnya atau ponsel pintarnya yang penuh, hanya teman Syahrini dan Tuhan yang tahu.

Lalu, Syahrini melanjutkan video itu sembari pamer tempat dia berada, yaitu tak lain dan tak bukan, yaaa Holocaust Memorial. Lalu dengan ‘polosnya’ Syahrini bilang, “foto bisa yah? Bagus yah, tempat Hitler bunuh-bunuhan dulu.”

Wow.. Paling enggak, kita tahu bahwa Syahrini tahu ada manusia bernama Hitler, gaes. Hitler yang menurut dia, suka “bunuh-bunuhan” atau apapun itu yang dia maksud.

Dengan berpakaian serba mewah, penampilan bak diva, dan ngambil video di tengah monumen bersejarah yang menyimpan kisah tragis dan memilukan bagi para kaum Yahudi di seluruh dunia, gue pun menyayangkan kenapa memori iPhone Syahrini gak turut full seperti gadget temannya itu.

Kalau memorinya penuh, Syahrini belum tentu bikin video dan ucapan seperti itu. Ada-ada saja memang, Syahrini ini.

4. Syahrini ‘cerminan’ Yolocaust

Di era media sosial terasa begitu penting bagi eksistensi diri, seringkali membuat orang terlena tentang besarnya makna dari hal-hal yang ada di kehidupan nyata.

Orang pergi ke galeri seni bukan lagi untuk menghargai karya seniman, namun untuk mencari background lucu buat berfoto. Berkunjung ke museum bukan lagi untuk mempelajari sejarah, namun untuk show off dan membuat stock foto buat Instagram.

Hal ini menjadi inspirasi bagi penulis berdarah Israel-Jerman, Shahak Shapira. Ia adalah penggagas istilah “Yolocaust”, sebutan satir dari kombinasi kata populer di medsos “Yolo” yang berarti you only live once dan “Holocaust”.

Shapira juga membuat situs web dengan nama Yolocaust. Alasannya, ia merasa tergugah karena menyaksikan orang-orang bersikap 'foolish' saat berkunjung ke Holocaust Memorial -- selfie, berfoto saat memainkan bola, berpose gaya yoga, hingga foto saat melompati pilar Holocaust.

Mengutip BBC, bukan berarti tidak boleh have fun, namun baginya, sebagai sesama manusia harusnya bisa lebih bijak dan menunjukkan empati dari kejadian zaman Nazi, sebuah peristiwa kelam dan termasuk sebagai tindakan genosida.

Tak hanya Syahrini yang terbuai oleh kekuatan media sosial, sudah banyak juga turis hingga figur publik seperti aktris Priyanka Chopra yang diserang netizen karena asyik selfie saat berkunjung ke Holocaust Memorial.

Kampanye Yolocaust ini sempat menyita perhatian portal media beberapa tahun lalu dan dianggap sebagai gerakan yang mengagumkan dan menginspirasi agar orang-orang dapat lebih menghargai sejarah, bukan hanya sekadar pamer belaka.

Anyway, makasih ya, Princess Syahrini. Kini kita semua bisa memetik hikmahnya, lho.. Bahwa jadi turis itu kudu pinter!

populerRelated Article