5 Benda yang Mengorbit Bumi Ini Bisa Mengancam Kehidupan Manusia, Kenapa?
Para ilmuwan dan peneliti terus berupaya mengembangkan ilmu pengetahuan bidang antariksa. Salah satu upayanya adalah dengan meluncurkan satelit dengan tujuan tertentu. Sayangnya, hal ini tidak selalu berjalan mulus. Terkadang ada masalah teknis yang membuat benda yang mengorbit bumi ini jadi rusak.
Hal ini bukannya tanpa risiko. Benda-benda tersebut menyimpan reaksi nuklir dan kandungan lainnya yang mungkin akan jatuh ke Bumi dan membahayakan kehidupan. Dilansir oleh Listverse.com, berikut adalah 5 benda berbahaya yang mengorbit Bumi:Tiangong-1
Tiangong-1 merupakan prototipe stasiun luar angkasa yang diluncurkan oleh Cina. Diluncurkan pada tahun 2011, Tiangong-1 membawa misi dua tahun untuk menguji efek perjalanan ruang angkasa pada astronot serta menguji kemampuan docking pesawat ruang angkasa.
Benda dengan berat 8.500 kilogram ini mengalami kerusakan hingga operator stasiun tidak bisa lagi mengendalikannya. Tiangong-1 jatuh ke Samudra Pasifik di awal April 2018. Sebagian besar bagian stasiun terbakar. Sempat dikhawatirkan potongan Tiangong-1 bisa menyebabkan kerusakan fatal pada struktur hewan dan manusia.
Snap 10-A
Amerika Serikat meluncurkan SNAP 10-A pada tahun 1965. Snap 10-A merupakan satelit fisi nuklir yang diluncurkan ke luar angkasa dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg. Snap 10-A dirancang untuk menjadi pesawat ruang angkasa nuklir yang bisa menghasilkan energi listri 500 watt.
Tujuan dari peluncuran Snap 10-A adalah memantu perilaku reaktor fisi nuklir di ruang angkasa. Sayang, Snap 10-A hanya beroperasi selama 43 hari. Snap 10-A mulai runtuh di akhir 1970an dan hanya tersisa sekitar 50 keping. Selama proses peruntuhan, sangat mungkin ada kandungan radioaktif yang dilepas ke ruang angkasa.
Kosmos 1818
Kosmos 1818 yang ditenagai oleh reaktor nuklir TOPAZ 1 (atau termionik) diluncurkan Uni Soviet pada tahun 1987. Peluncuran Kosmos 1818 bertujuan untuk mengintai angkatan laut. Kosmos 1818 hanya bertahan selama lima bulan.
Kosmos 1818 diterbitkan di orbit yang tinggi, namun kemungkinan Kosmos 1818 mengalami tabrakan juga tinggi. Setiap tabrakan yang terjadi akan semakin mempercepat penurunan material yang bisa mengkontaminasi kehidupan di Bumi.
Kosmos 1867
Kosmos 1867 merupakan kembaran dari Kosmos 1818 yang juga diluncurkan di tahun 1987. Memiliki tujuan yang sama dengan Kosmos 1818, Kosmos 1867 bisa bertahan lebih lama, yakni 11 bulan.
Kosmos 1867 berada di orbit tinggi dan rusak karena tekanan pemanasan matahari. Tabung pendingin di atas reaktor nuklir pun rusak sehingga bisa mengeluarkan logam cair ke ruang angkasa.
Kosmos 1900
Kosmos 1900 merupakan satelit aktif AS-A yang tujuannya sama dengan Kosmos 1818. Sayangnya, sejak diluncurkan oleh Uni Soviet di tahun 1987, Kosmos 1900 mengalami gangguan dan tidak pernah sampai di orbit jelajah yang sudah dirancang.
Reaktor nuklir Kosmos 1900 pun tidak bisa masuk ke orbit penyimpanan. Sekitar tahun 1995, NASA menyatakan terdapat awan berbahan radioaktif cair yang diduga berasal dari Kosmos 1900 yang bocor karena mengalami tabrakan.
Itulah kelima benda berbahaya yang mengorbit bumi. Ada bahan-bahan berbahaya seperti bahan radioaktif yang dibawa oleh satelit-satelit tersebut, sehingga jika bahan tersebut sampai terlepas atau jatuh ke Bumi, bisa membahayakan kehidupan makhluk hidup.