Home
/
Lifestyle

5 Buku tentang Wanita yang Harus Anda Baca

5 Buku tentang Wanita yang Harus Anda Baca
Redaksi Cosmopolitan Indonesia12 April 2017
Bagikan :

Jadi, Anda ingin aktif dalam gerakan pemberdayaan wanita? Well, Anda telah klik halaman yang telat. Kali ini, Cosmo memberikan rekomendasi lima buku yang akan membuka wawasan lebih dalam tentang kesetaraan gender dan pemberdayaan wanita.

Bad Feminist by Roxane Gay

Lewat buku ini, profesor asal Amerika dan kritikus budaya ini membahas tentang bagaimana menjadi seorang feminis di abad ke-21. Dan bagaimana kultur yang Anda konsumsi membentuk Anda menjadi seorang wanita dan bagaimana membuat kultur tersebut jadi lebih baik di masa depan.

Preview

The Beauty Myth by Naomi Wolf

Naomi Wolf bicara secara blak-blakan tentang obsesi masyarakat akan gambaran tubuh “sempurna” wanita pada buku ini. Gambaran yang pada akhirnya menjebak wanita dalam aspirasi dan harapan mencapai kesempurnaan tersebut yang malah membuat wanita membenci tubuhnya sendiri.

Preview

How to Be a Woman by Caitlin Moran

Buku ini adalah memoir kehidupan pribadi Caitlin. Pada buku ini pula dia menceritakan tentang perjuangan sehari-harinya menjadi wanita. Dengan gaya yang lucu, dia ingin mengubah anggapan perempuan kalau feminisme adalah gerakan membenci pria, yang padahal ini adalah gerakan untuk mencapai kesetaraan antara pria dan wanita.

Preview

The Handmaid's Tale by Margaret Atwood

Pada buku dystopian ini, dunia kini dipimpin oleh diktator yang memaksa wanita untuk “melucuti” hak-hak dan otoritasnya. Di dunia baru ini, wanita tidak punya keluarga, pekerjaan, bahkan kehilangan identitas pribadi dengan tidak memiliki nama sendiri.

Preview

We Should All be Feminists by Chimamanda Ngozi Adichie

Buku ini yang menginspirasi statement T-Shirt Dior yang bertuliskan “We Should All be Feminists”. Berisikan tentang bagaimana maskulinitas dikonstruksi dalam tatanan masyarakat. Penyampaiannya yang cerdas juga penuh humor justru membuat Anda memaknai kembali bagaimana menjadi seorang perempuan, tanpa mencaci gender yang lain. (Hana Devarianti/VP/Image: )

populerRelated Article