5 Destinasi Kota Bernuansa Oriental di Indonesia
-
Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan salah satu hari besar yang dirayakan secara megah di Indonesia. Banyak tradisi yang dijalankan menjelang hari pergantian tahun ini, seperti dekorasi oriental berwarna serba merah, berdoa ke kuil, hingga pagelaran Tari Naga (Liong Liong) dan Tari Singa (Barongsai).
Namun, tahukah Anda bahwa Indonesia memiliki banyak kota yang kental akan tradisi peranakannya?1. Medan
Selain pilihan kuliner yang menjadi daya tarik ibukota Sumatra Utara ini, kota Medan juga memiliki destinasi wisata oriental yang sudah berdiri sejak lama, seperti:
- Rumah Tjong A Fie
Sosoknya dikenal sebagai pengusaha asal Tionghoa yang memiliki sifat dermawan dan toleran. Rumahnya peninggalan milik Tjong A Fie yang berusia 119 tahun ini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Medan sejak sepuluh tahun yang lalu.
Bangunan megah yang terletak di Jalan Ahmad Yani ini didesain dengan gaya arsitektur Tionghoa, Eropa, Melayu, dan juga art-deco.
- Vihara Gunung Timur
Sebagai salah satu kelenteng yang tergolong besar di kota Medan, Vihara Gunung Timur yang terletak di Jalan Hang Tuah ini sudah berdiri dari sekitar tahun 1960.
Selain fasad yang berwarna merah, elemen oriental juga dapat Anda temukan di bagian lain, seperti patung ikan kepala naga di bagian atap dan patung Singa Hitam dan Putih yang ada di gerbang depan.
2. Semarang
Tentu Lawang Sewu menjadi hal pertama yang muncul di kepala Anda ketika membaca kata Semarang. Namun sebagai kota metropolitan kelima terbesar di Indonesia, kota Semarang memiliki beragam potensi wisata.
- Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong
Memiliki ketinggian yang mencapai 45 meter, Pagoda yang juga dikenal dengan nama Pagoda Dewi Kwan Im ini merupakan Pagoda tertinggi di Indonesia. Saat tiba, Anda akan disambut dengan patung Dewi Kwan Im yang terletak di bagian depan. Anda juga dapat menemukan patung Sidharta Gautama duduk di bawah pohon Bodhi.
- Pasar Semawis
Disebut sebagai surga kuliner warga Semarang, Pasar Semawis mulai digelar dari pukul 18:00 - 23:00 dan hanya di akhir pekan.
Di sini Anda dapat menemukan segala macam kuliner mulai dari aneka nasi, dim sum, hingga Babat Gongso, dan tak hanya itu, batu giok pun dijual di Pecinan Semarang ini.
3. Singkawang
Berjarak sekitar 145 km dari Pontianak, kota seribu kelenteng ini memiliki banyak destinasi wisata yang menarik wisatawan lokal dan juga mancanegara.
- Vihara Tri Dharma Bumi Raya
Terletak tepat di pusat kota Singkawang, Jalan Sejahtera, Anda pasti melewati vihara ini ketika sedang berkunjung. Memang bukan yang terbesar, namun vihara yang menjadi ikon dari kota Singkawang ini merupakan vihara tertua.
Satu hal lagi yang sudah menjadi tradisi di kota Singkawang, yaitu saat menyambut Tahun Baru Imlek dan juga Cap Go Meh. Banyak atraksi yang dijalankan penduduk Singkawang pada saat Cap Go Meh, seperti pagelaran Barongsai dan atraksi Tatung.
Baca juga: Menuju Singkawang untuk Merayakan Imlek
4. Cirebon
Tahukah Anda bahwa kelenteng tertua di Pulau Jawa berada di Cirebon?
- Kelenteng Hok Keng Tong
Jika Anda melewati Kota Cirebon, jangan lupa untuk menyisihkan waktu dan berkunjung ke kelenteng tertua di Pulau Jawa, yaitu Kelenteng Hok Keng Tong. Berusia lebih dari enam abad, kelenteng ini didirikan pada tahun 1389 Masehi oleh para pengungsi Tionghoa.
5. Surabaya
Kota Pahlawan sudah tentu identik dengan suhunya yang panas. Kendati demikian, selalu membuat orang kembali lagi dari waktu ke waktu. Namun, tahukah Anda bahwa kota ini juga disebut sebagai destinasi religi?
- Masjid Cheng Ho
Berbeda dengan yang lain, Masjid Cheng Ho yang terletak di Jalan Gading ini memiliki bangunan menyerupai kelenteng, dan berbeda dengan masjid yang lainnya, masjid ini didominasi oleh warna merah, hijau, dan kuning.
Selain menjadi tempat wisata, masjid ini masih digunakan sebagai tempat beribadah umat muslim.
(Foto: Wong Yu LiangC123RF.com, courtesy of Instagram @sintiadewiwulan, @marioginan7ar, @sudarmo_huang, @cotrade, @xiaolingchan, @petrusapul, @wisatasemarang, @iwan_hernawan, @pikarpikir)