5 Fakta Menarik Orang Indonesia Terhadap Iklan Online
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Uzone.id - Masyarakat Indonesia sudah cukup akrab dalam mengakses berita atau konten secara online. Dalam berita atau konten tersebut, biasanya terdapat iklan. Namun, bagaimana sih respons masyarakat Indonesia terhadap iklan online tersebut?Menariknya, Indonesian Digital Association baru-baru ini mengadakan sebuah riset sederhana selama Januari-Februari 2021 dengan 245 responden yang terbagi menjadi 56 persen perempuan, dan 44 persen laki-laki.
"Dari sisi demografi, sebanyak 29 persen jangkauan usianya 35-44 tahun, berimbang antara laki-laki dan perempuan. Sedangkan sebayak 31 persen jangkauan usia 25 hingga 34 tahun yang didominasi perempuan," ujar Cahyanto A. Wibowo, IDA - Research Department Kapa Lagi Youniverse dalam IDA Webinar: Your Customers Hate Your Performing Ads, Selasa (9/3).
Perangkat utama responden untuk membaca berita online adalah mobile browser (58 persen), dan mobile app (27 persen), dekstop browser (15 persen). Selain itu, dua dari tiga pembaca yang dominan menggunakan handphone menggunakan browser daripada app dalam mendapatkan berita.
Dari temuan tersebut, ada beberapa fakta menarik yang layak disimak. Berikut penjabarannya:
Iklan online dipersepsikan negatif
Iklan online secara umum dipersepsikan negatif oleh 64 persen responden. Mereka merasa terganggu dengan adanya iklan online yang ditemukan pada situs online, bahkan 11 persen dari responden merasa iklan online sangat menjengkelkan bagi mereka.
Sedikit anak muda yang tidak menyukai iklan online
Berdasarkan detail turunan usia memperlihatkan kelompok usia 35-44 tahun merupakan usia paling kritis terhadap iklan online, karena cukup berimbang antara yang bisa mentoleransi iklan dengan yang tidak menyukai iklan online.
Baca juga: Microsoft Dukung Digitalisasi Pertanian Indonesia Lewat Teknologi Ini
Sisi positifnya adalah generasi muda dengan usia 18-34 tahun, keduanya kurang dari 10 persen yang benar-benar tidak menyukai iklan, terendah dibanding kelompok usia lain.
Pengguna lebih bisa berkompromi dengan iklan online
Persepsi negatif pada website berita online yang paling sering diakses (45 persen). Angka ini lebih rendah daripada persepsi negatif pada iklan secara umum (64 persen).
Dengan kata lain, pengguna lebih kompromi dengan iklan, berkompromi dan terbiasa dengan UI UX iklan, ketika mereka membutuhkan konten yang ada di suatu situs.
Iklan yang tidak bisa ditutup manual adalah yang paling tidak disukai
Jenis iklan yang tidak bisa ditutup manual, terutama dalam bentuk video oleh pembaca merupakan tipe iklan yang paling tidak disukai oleh responden, di mana total keduanya mencapai 70 persen responden. Jenis iklan ini misalnya video yang tidak dapat ditutup selama lima detik.
Pada kelompok usia 25-34 tahun, penilaian antara iklan video dengan gambar yang tidak bisa ditutup tidak berbeda signifikan, keduanya sama saja, asalkan bisa ditutup.
Alasan menutup iklan online
Sebanyak 58 persen responden menyatakan posisi iklan yang menutupi konten menjadi alasan utama untuk menutup iklan online, kemudian disusul iklan video dikarenakan durasi iklannya yang dianggap lama, sehingga segera menutupnya ketika memungkinkan.
VIDEO: Infinix Hot 10 Play Review, Bodi Bongsor Batre Jumbo