5 Startup Lokal yang PHK Massal di 2024, Ada yang Tumbang!
Uzone.id – Tahun 2024 sudah berjalan setengahnya dan ada banyak kejadian yang terjadi selama 6 bulan ke belakang. Di industri startup misalnya, tantangan masih sangat terasa, angin ‘tech winter’ masih terus berhembus dan menyebabkan pendanaan tidak sederas beberapa tahun terakhir.
Kondisi ekonomi juga menjadi musuh para investor dan pendiri startup, sampai pada akhirnya, PHK masih menjadi jalan keluar untuk menstabilkan perusahaan.Di Indonesia saja, sudah ada beberapa startup yang melakukan perampingan demi kepentingan perusahaan, bahkan ada yang tak bisa bertahan dan memilih untuk undur diri.
Berikut 5 startup di Indonesia yang melakukan PHK karyawan pada pertengahan awal 2024:
Zenius
Awal tahun 2024 harus dibuka oleh kabar penutupan salah satu startup pelopor di bidang edutech di Indonesia, Zenius. Pada 3 Januari 2024 lalu, Startup edtech lokal, Zenius mengumumkan bahwa platformnya berhenti beroperasi.
Melalui pernyataan CEO Zenius, Sabda PS yang dikirimkan kepada Uzone.id, Rabu (3/1), ia mengaku platform edukasi online yang sudah berdiri sejak 20 tahun lalu itu memang mengalami tantangan operasional.
“Saat ini Zenius sedang mengalami tantangan operasional, dan kami sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang akan ditimbulkan bagi para pengguna kami,” ungkap Sabda.
Ia melanjutkan, “kami mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasi secara sementara, tetapi kami menjamin bahwa kami tidak akan berhenti berusaha untuk menjalankan dan mewujudkan visi untuk merangkai Indonesia yang cerdas, cerah, asik.”
Sebelum berhenti beroperasi, Zenius sudah lebih dulu melakukan PHK massal berkali-kali.
Zenius mulai melakukan pemangkasan karyawan untuk pertama kalinya pada Mei 2022 setelah mengakuisisi Primagama dan berimbas pada sekitar 200 pekerja.
Tak cukup sampai disana, putaran PHK dilakukan kembali oleh Zenius pada Agustus 2022 yang berimbas pada 600 karyawannya.
Kurang lebih 7 bulan setelah putaran PHK kedua terjadi di startup edutech tersebut, Zenius Education kembali mengumumkan pemangkasan karyawan pada akhir Februari 2023.
Lazada
E-commerce Lazada juga menjadi startup yang melakukan PHK di awal-awal 2024 kemarin. Pada 4 Januari 2024, Lazada mengumumkan pemangkasan karyawan di beberapa negara di Asia Tenggara, khususnya di Singapura.
Meski pemangkasan ini berimbas pada Lazada regional Singapura, namun kabar lain menyebut kalau efisiensi ini berdampak ke karyawan di negara Asia Tenggara lainnya (termasuk Indonesia), sayangnya hal ini tidak dirincikan lebih jauh oleh Lazada.
Beberapa departemen seperti tim komersial dan pemasaran juga dikabarkan terkena dampak pemecatan massal kali ini. Akan tetapi juru bicara Lazada tidak ingin menyebut berapa banyak karyawan di Singapura maupun Asia Tenggara yang terkena dampaknya.
Flip
Kemudian ada startup keuangan digital Flip yang juga melakukan pemangkasan karyawan pada 11 Januari 2024. Dalam keterangan resminya, Co-Founder sekaligus Direktur Utama Flip, Rafi Putra Arriyan secara tak langsung membenarkan adanya pemangkasan karyawan ini.
Keputusan tersebut diambil dengan tujuan untuk menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan di tengah kondisi ekonomi dunia yang masih belum stabil hingga saat ini.
“Kondisi ekonomi global hingga saat ini masih tidak menentu. Hal tersebut memberikan dampak kepada hampir semua lini usaha, tak terkecuali Flip,” kata Rafi dalam keterangannya, Rabu, (10/01).
Tidak disebutkan pasti berapa banyak karyawan yang terkena imbas dari pemangkasan ini, namun Flip menyatakan kalau karyawan yang terdampak akan mendapat kompensasi secara adil dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
DailySocial
30 April lalu, Media online DailySocial dikabarkan melakukan PHK massal terhadap seluruh karyawan. Pengumuman soal PHK ini disampaikan dalam townhall perusahaan semenjak awal April 2024.
“Dengan berat hati, saya harus mengumumkan pemutusan hubungan kerja seluruh tenaga kerja kita selama periode transisi ini,” kata CEO DailySocial, Rama Mamuaya, dalam email yang dikirim ke pegawai DailySocial, dikutip dari Tech in Asia, Selasa, (30/04).
Keputusan ini diambil setelah DailySocial dilaporkan mengalami kerugian dan habisnya modal. Oleh karena itu, Rama membeli kembali seluruh saham perusahaan dan melakukan restrukturisasi secara menyeluruh.
Sementara itu, secara terpisah kepada Uzone.id, Rama menegaskan bahwa DailySocial sebagai media akan terus beroperasi, begitupun dengan DS/X Ventures, dana ventura B2B yang dioperasikan oleh Rama Mamuaya yang disebut tidak akan terpengaruh.
Tokopedia - TikTok Shop
Terbaru, ada Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia yang juga melakukan PHK pada ratusan karyawan mereka. ByteDance resmi melakukan pemangkasan karyawan TikTok Shop dan Tokopedia di Indonesia pada 14 Juni 2024.
Dalam keterangannya, Nuraini Razak, Direktur Corporate Affairs Tokopedia dan ShopTokopedia menyebut bahwa pemangkasan ini merupakan bagian dari strategi yang bertujuan untuk menyelaraskan tim agar sesuai dengan tujuan perusahaan usai penggabungan TikTok dan Tokopedia.
“Menyusul penggabungan TikTok dan Tokopedia, kami telah mengidentifikasi beberapa area yang perlu diperkuat dalam organisasi dan menyelaraskan tim kami agar sesuai dengan tujuan perusahaan,” kata Nuraini dalam keterangan tertulis yang diterima Uzone.id.
Ia menambahkan, “sebagai hasilnya, kami harus melakukan penyesuaian yang diperlukan pada struktur organisasi sebagai bagian dari strategi perusahaan agar dapat terus tumbuh.”
Tidak disebutkan berapa banyak karyawan yang terdampak dalam putaran PHK kali ini, pihak Tokopedia pun tidak memberikan jumlah pasti berapa pekerja yang terdampak. Namun beberapa waktu lalu beredar kabar kalau jumlah tersebut mencapai 450 karyawan di TikTok Shop dan Tokopedia di Indonesia.