Home
/
Digilife

5G Semakin Dekat, Masyarakat Indonesia Harus Ngapain?

5G Semakin Dekat, Masyarakat Indonesia Harus Ngapain?

Fajrin Rasyid24 May 2021
Bagikan :

Uzone.id - Baru-baru ini kembali ramai pembahasan soal 5G sejak operator seluler seperti Telkomsel yang sedang menjalankan Uji Layak Operasi (ULO) 5G, dan Indosat Ooredoo yang juga tengah mempersiapkan hal serupa.

Tandanya, komersialisasi 5G di Tanah Air semakin dekat. Sebetulnya apa yang harus dilakukan warga Indonesia untuk menyambut 5G? Apakah harus membeli produk IoT, ponsel jaringan 5G, atau bagaimana?

Sebelum menjawab tersebut, mari kita jawab terlebih dahulu pertanyaan, aplikasi atau produk seperti apa yang cocok diimplementasikan melalui teknologi 5G? Jawabannya adalah produk yang membutuhkan pertukaran data secara masif dan cepat.

Baca juga: Haruskah Merger untuk Bertahan di Tengah Pandemi?

Salah satu use case yang memenuhi hal di atas adalah streaming khususnya yang bersifat realtime dan berbasis video (terutama HD).

Dalam konteks masyarakat umum sebagai individu, hal ini berarti bahwa kita tidak harus segera berpindah ke layanan 5G kecuali kita seorang gamer profesional yang menginginkan pengalaman bermain game yang luar biasa.

Use case yang barangkali relevan adalah masyarakat kelas atas yang menginginkan produk IOT untuk meningkatkan experience di rumah, misalnya meningkatkan keamanan melalui perangkat CCTV real time berbasis video HD.

Preview

Bagaimana dengan pebisnis? Nah, use case teknologi 5G sangat relevan di area B2B. Hampir semua teknologi berbasis automation sangat memanfaatkan teknologi 5G. Beberapa industri yang sudah memanfaatkan teknologi ini di antaranya konstruksi, pertambangan, dan healthcare.

Dalam dunia pertambangan misalnya, teknologi 5G digunakan untuk mengoperasikan alat-alat berat seperti excavator dan sebagainya melalui jarak jauh. Untuk melakukan penambangan ke dalam sebuah terowongan misalnya, pekerja tidak lagi harus naik ke kendaraan yang memasuki terowongan tersebut, tetapi cukup mengoperasikan kendaraan tersebut dari jarak jauh, seperti layaknya bermain game.

Baca juga: Menyiapkan Startup Menuju IPO

Demikian juga di industri konstruksi dan healthcare di mana alat-alat dapat dioperasikan oleh seseorang dari jarak jauh. Orang tersebut tidak harus berada di lokasi fisik yang sama dengan alat tersebut.

Dengan demikian, seorang pebisnis harus memikirkan bagaimana otomasi yang dapat dilakukan di dalam perusahaan dengan memanfaatkan teknologi 5G tersebut.

Terkait dengan hal di atas, bagi seorang pengembang atau praktisi teknologi digital, kehadiran teknologi 5G ini dapat menghadirkan kesempatan bisnis digital yakni menjadi konsultan atau implementor teknologi 5G bagi perusahaan.

Seperti layaknya teknologi-teknologi lainnya, kemunculan teknologi baru akan mendorong lahirnya inovasi-inovasi yang sebelumnya tidak kita pikirkan. Mari kita terlibat aktif di dalamnya dan tidak hanya sekadar menjadi penonton.

populerRelated Article