6 Fakta Tentang Vaksin Kanker Serviks yang Perlu Diketahui Semua Wanita
Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker terganas nomor dua yang menyerang kaum wanita. Sebagian besar kanker serviks disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV). Oleh karena itu, vaksinasi HPV atau yang sering disebut sebagai vaksin kanker serviks, adalah salah satu cara terbaik mencegah kanker serviks.
Apa itu vaksin kanker serviks?
Yang sering disebut sebagai vaksin kanker serviks sebetulnya adalah vaksin HPV. Berbagai jenis virus HPV menyebar melalui kontak seksual, namun bahkan orang yang belum pernah berhubungan seks pun masih bisa terkena HPV. Kebanyakan kasus kanker serviks dikaitkan dengan virus ini.Berdasarkan persetujuan Food and Drug Administration (FDA), terdapat tiga jenis vaksin HPV yaitu Cervarix, Gardasil, dan Gardasil 9. Cervarix hanya untuk anak perempuan saja, sedangkan Gardasil dan Gardasil 9 dapat digunakan untuk anak perempuan dan anak laki-laki. Gardasil 9 memberikan perlindungan kepada anak perempuan terhadap lebih banyak jenis HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks.
Ketiga vaksin tersebut dapat mencegah sebagian besar kasus kanker serviks jika diberikan sebelum seorang wanita terkena virus tersebut. Selain itu, ketiga vaksin tersebut dapat mencegah kanker vagina dan vulva pada wanita, dan Gardasil serta Gardasil 9 dapat mencegah kutil kelamin dan kanker anus pada wanita dan pria.
Memberikan vaksin kanker serviks kepada anak laki-laki sebenarnya juga dapat membantu melindungi dan mengurangi penularan ke anak perempuan. Beberapa jenis HPV juga telah dikaitkan dengan kanker di mulut dan tenggorokan. Jadi vaksin ini kemungkinan juga dapat melindungi Anda dari kanker mulut dan tenggorokan.
Siapa yang harus mendapat vaksin kanker serviks, dan kapan harus diberikan?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), vaksin HPV diberikan rutin untuk anak perempuan dan anak laki-laki berusia 11 atau 12 tahun, walaupun beberapa organisasi merekomendasikan untuk memulai vaksin sejak usia 9 atau 10 tahun.
Sangat ideal untuk anak perempuan dan anak laki-laki untuk menerima vaksin sebelum mereka melakukan kontak seksual dan terpapar HPV. Karena sekali Anda terinfeksi virus, maka vaksin tidak akan bekerja efektif, atau mungkin tidak bekerja sama sekali.
Penelitian telah menunjukkan bahwa mendapat vaksin pada usia muda tidak membuat seseorang menjadi aktif secara seksual lebih dini. Selain itu, respon terhadap vaksin lebih baik pada orang usia muda daripada pada usia yang lebih tua.
Pada bulan Oktober 2016, CDC memperbarui jadwal vaksin HPV dengan menyarankan agar semua remaja berusia 9 sampai 14 tahun menerima dua dosis vaksin HPV setidaknya enam bulan sekali. Remaja yang baru memulai vaksin ketika usia 15 sampai 26 tahun, disarankan menerima tiga dosis vaksin.
Siapa yang tidak boleh mendapatkan vaksin HPV?
Vaksin HPV ini tidak disarankan untuk wanita hamil atau orang sedang sakit parah. Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi parah. Jika Anda juga memiliki reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap kandungan atau komponen vaksin atau dosis vaksin sebelumnya, Anda seharusnya tidak diperbolehkan mendapat vaksin ini.
Apakah vaksin HPV memiliki efek samping?
Efek samping yang paling umum dari vaksin HPV meliputi rasa sakit, pembengkakan atau kemerahan pada tempat suntikan. Terkadang pusing atau pingsan terjadi setelah dilakukan vaksinasi.
Duduk selama 15 menit dapat mengurangi risiko pingsan setelah vaksinasi. Selain itu, sakit kepala, mual, muntah, merasa lelah dan lemah juga bisa terjadi setalah dilakukan vaksin ini.
Apakah wanita yang sudah mendapat vaksin kanker serviks masih perlu melakukan tes Pap smear?
Vaksin HPV tidak bisa menggantikan tes Pap smear. Pemeriksaan rutin kanker serviks melalui tes Pap smear merupakan bagian penting dari perawatan kesehatan seorang wanita.
Tes Pap smear adalah sebuah tes yang dapat memeriksa keadaan sel-sel pada serviks (leher rahim) dan vagina. Dengan pemeriksaan rutin, dokter bisa langsung mendeteksi jika ada perubahan sel yang mungkin bisa berkembang menjadi kanker. Tes Pap sebaiknya dimulai dari usia 21 tahun.
Saya sudah pernah berhubungan seks namun belum pernah mendapat vaksin HPV. Bagaimana cara saya mencegah kanker serviks?
Berapa pun usia Anda, baik yang sudah pernah melakukan hubungan seksual atau belum, sebaiknya mendapatkan vaksin HPV. Mungkin saja Anda belum terinfeksi HPV dari hubungan seksual sebelumnya. Untuk itu, vaksin HPV akan melindungi Anda untuk hubungan seksual selanjutnya.
HPV menyebar melalui kontak seksual, oral, vaginal, atau anal. Untuk melindungi diri dari HPV, gunakan kondom setiap kali berhubungan seks. Selain itu, jangan merokok. Merokok meningkatkan risiko kanker serviks.
Untuk mendeteksi kanker serviks pada tahap awal, lakukan pemeriksaan kesehatan dengan tes Pap smear rutin yang dimulai pada usia 21. Hubungi dokter segera jika Anda melihat tanda atau gejala kanker serviks seperti pendarahan vagina setelah berhubungan seks, saat sedang tidak menstruasi, atau setelah menopause, atau jika Anda merasa sakit saat berhubungan seks.