Home
/
News

6 Teknik Psikologis yang Bisa Membantu Menghapal

6 Teknik Psikologis yang Bisa Membantu Menghapal

Hellosehat04 September 2016
Bagikan :
Preview


Sebagai manusia, kegiatan menghapal tidak saja diperlukan oleh murid yang akan menghadapi ujian, tapi juga seorang ibu yang harus berbelanja, seorang ayah yang perlu mengingat tata cara mengganti popok anaknya, atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari saat harus mengingat nama seseorang atau nomor telepon penting. Kadang, kepala bisa mumet sendiri jika ada hal yang terlewat. Berikut adalah cara menghapal dengan metode luar biasa yang perlu dicoba oleh setiap orang.

1. Metode keyword


Jika kamu sedang belajar bahasa baru, cara ini sangat cocok untuk dicoba. Pertama, bayangkan kata baru yang ingin kamu hapal. Selanjutnya, hubungkan kata yang sebelumnya pernah kamu pelajari dengan kata baru tersebut.

Contohnya jika kamu berusaha menghapal yummy (enak) dalam bahasa Inggris, cobalah untuk menghubungkan yummy dengan ayam. Opor ayam, ayam goreng tepung, ayam bakar, semua jenis masakan ayam yang enak ini akan terus melekat dalam diri kamu sebagai yummy.

Penelitian yang dilakukan oleh Carney dan Levin (2001) menunjukkan bahwa pelajar yang menggunakan cara ini jauh lebih akurat dalam mengingat kembali kata yang telah dihapalkan dibandingkan dengan pelajar yang menggunakan cara menghapal yang biasa. Wah, cara seru sambil menghapal kata sambil berimajinasi.

2. Metode loci


Loci (dibaca “lo-sai”) adalah metode yang mengaitkan benda yang perlu dihapal dengan kondisi sesungguhnya (pada benda itu). Metode loci ini sangat cocok digunakan untuk menghapal daftar barang dengan urutan yang jelas (Einstein & McDaniel, 2004; Herrmann dkk., 2002; Hunter, 2004).

Contohnya adalah, ayah perlu membeli beberapa barang keperluan sehari-hari. Daftar barang yang diberikan oleh ibu terbuang bersama dengan bon yang ada di kantong celana ayah. Ayah mengingat jika ia harus membeli keperluan rumah. Keperluan barang tersebut adalah makanan kucing, roti, dan apel. Ayah membayangkan Bimbo, kucing di rumah, sedang mengeong di depan tempat makanannya di sebelah meja makan. Di sebelah Bimbo, ada meja makan dengan piring dan beberapa helai roti. Di sebelah piring berisi roti, ada apel merah yang siap dipotong oleh ibu. Dengan membayangkan barang yang semestinya ada, ayah mampu mengingat apa yang perlu ia beli.

3. Chunking


Bower dan Springston (1970) melakukan suatu penelitian. Dalam penelitiannya, responden diminta untuk menghapalkan beberapa kumpulan huruf: YMC, AJF, KFB, INB, CLS, DTV dan AMA, PHD, GPS, VCR, CIA, CBS. Kumpulan huruf kedua lebih mudah dihapal karena lebih familiar didengar dibandingkan dengan kumpulan huruf pertama.

Inilah makna dari chunking, mengapal beberapa kumpulan kata yang sedikit untuk merakit sesuatu yang lebih besar.

4. Teknik hierarki


Hierarki, atau susunan yang diurut dari terkecil ke terbesar, bisa jadi hal yang cocok jika Anda menghadapi ujian. Setelah selesai membaca, buatlah kerangka berpikir yang menunjukkan gambaran umum mengenai bab dalam buku yang telah Anda pelajari. Kaitkanlah dalam bentuk susunan, buat dari bahasan yang lebih umum ke bahasan yang lebih khusus.

Contohnya, jika Anda sedang belajar biologi mengenai kingdom Animalia. Pertama kamu jabarkan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang (vertebrata dan invertebrata). Dan bagan itu terus berkembang hingga ke bagian terkecil yaitu kucing.

Penelitian oleh Gordon Bower dan kolega (1969) menyatakan bahwa responden yang menghapalkan dengan struktur ini tiga kali lebih mampu mengingat kembali kata-kata yang telah dihapalkannya dibandingkan dengan responden yang menghapal dengan sembarangan. Namun sayangnya, model ini biasanya jarang digunakan oleh pelajar.

5. Teknik huruf pertama


Teknik huruf pertama atau jembatan keledai di Indonesia adalah salah satu cara populer untuk menghapal. Caranya adalah dengan mengambil huruf atau suku kata terdepan dari kata yang kamu hapalkan. Contohnya bagi anak Pramuka yang pusing tujuh keliling menghapalkan Dasa Dharma Pramuka pasti tahu TACIPAPARERAHEDIBESU; TAkwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, CInta alam dan kasih sayang sesama manusia, dan lain-lain hingga SUci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Sayang sekali teknik ini dianggap kurang efektif dalam menghapal dan tidak dapat dibuktikan dalam laboratorium (Hermann dkk., 2002). Namun yang pasti, munculnya huruf pertama dapat meningkatkan kemungkinan untuk mengingat kembali kata-kata yang telah dihapalkan sebelumnya (Hermann dkk., 2002).

6. Teknik narasi


Mengarang cerita sambil menghapal kata-kata? Hmm… Challenge accepted! Teknik ini mewajibkan kita mengarang suatu teks narasi untuk menghapal kata-kata baru. Contohnya: “Ani bermain kejar-kejaran dengan hewan Animalia baru peliharaannya. Felis catus berwarna belang tiganya berlari sambil menggigit sana-sini. Oh! Ani terkaget-kaget saat mengingat bahwa salah satu ciri dari Bimbo, kucingnya, adalah adanya gigi taring yang tajam karena kucingnya berada pada orde karnivora.” Narasi tersebut dibuat untuk menghapal karakteristik yang ada pada kucing.

Penelitian oleh Bower dan Clark (1969) menyatakan bahwa responden yang menggunakan teknik ini mampu mengingat kembali kata-kata yang telah mereka pelajari enam kali lebih banyak dibandingkan dengan responden yang menggunakan cara menghapal acak biasa.

Sayangnya, teknik ini hanya bisa digunakan secara efektif kalau kita memahami betul teks narasinya ketika belajar maupun mengingat kembali.

BACA JUGA:

The post 6 Teknik Psikologis yang Bisa Membantu Menghapal appeared first on Hello Sehat.
populerRelated Article