7 Bahaya yang Mengintai Saat Sindrom Patah Hati Terjadi
Pernah merasakan patah hati yang teramat dalam akibat putus hubungan? Sebenarnya, patah hati nggak cuma karena putus dari kekasih. Harapan yang terlalu tinggi namun bertolak belakang dengan realita juga bikin hati tergores. Rasa sakit ini nggak hanya menyerang perasaan. Bahkan memberi efek pada kesehatanmu juga.
Patah hati yang parah ternyata ada sindromnya, yaitu sindrom patah hati. Sindromo yang pernah ini diteliti oleh para dokter di Jepang pada 1990 ini populer dengan nama broken heart sydrome. Awalnya, ini adalah takotsubo cardiomyopthy atau sindrom yang terjadi saat pasangan meninggal, kekhawatiran soal finansial dan kejadian emosional yang menyebabkan jantung melemah.Sejalan dengan tren patah hati kaum milenial yang meningkat, kamu perlu tahu beberapa hal tentang sindrom patah hati yang sebenarnya berbahaya untuk dirimu sendiri.
1. Berbahaya karena bisa menyerang jantung
Sindrom patah hati ini bisa dibilang berbahaya untuk jantung. Ketika patah hati, hormon stres bakalan melonjak dan otak gagal menyalurkan hormon dopamin yang mempertahankan rasa bahagia. Patah hati bisa menyebabkan cedera pada jantung dan membuat kerjanya jadi nggak normal. Alhasil, pompa darah di jantung ke seluruh tubuh jadi menurun.
2. Sesak nafas bisa menjadi gejala awal terkena sindrom ini
Sindrom ini bakalan menyerang jantung dengan gejala yang hampir sama kayak serangan jantung. Bedanya, ketika serangan jantung ini dipengaruhi kesehatan organ tubuh akibat pola makan, tidur dan merokok, serangan jantung akibat patah hati ini enggak memandang apakah kondisi badanmu. Apakah keadaan bugar dan menjalankan pola hidup sehat, sindrom ini bisa menyerang siapapun yang sedang mengalami patah hati.
3. Hormon stres yang memicu jantung menjadi rusak
Ketika mengalami sindrom patah hati, beban emosional dapat mengubah bentuk jantung itu sendiri. Seperti penelitian di Jepang yang melansir bahwa beban emosional dapat mengubah bentuk jantung seperti pot tradisional Jepang yang bernama Takotsubo yang memiliki leher pendek dan bagian bawah yang lebar. Sindrom ini bahkan dapat mengakibatkan jantung membengkak akibat stres berat dan berdegup tidak normal.
4. Sindrom patah hati juga menyerang otak
Ketika patah hati, otak akan gagal menyalurkan hormon dopamin dan oksitosin yang berperan penting untuk kebahagiaan. Biasanya, hormon ini bakalan lari ke dada dan membuat rasa sakit dan patah hati yang memilukan.
Patah hati juga bisa membuat otak gagal mengatasi perasaan sakit sendirian. Maka dari itu, otak akan memberikan sinyal ke seluruh tubuh bahwa kamu sedang sakit.
5. Menyebabkan kematian
Dengan adanya berbagai ancaman ke jantung, hati dan otak, nggak heran dong kalau sindrom patah hati ini sering menyebabkan kematian. Hal ini dikarenakan jantung dan otak sebagai organ tubuh vital jadi terganggu, bahkan rusak. Kemungkinan menyebabkan kematian juga akan lebih besar.
6. Kamu yang memegang kendali sepenuhnya atas perasaan, tubuh tidak
Dengan adanya berbagai ancaman yang menyebabkan beberapa organ vital gagal menjalankan fungsi kerjanya, ini membuktikan bahwa semua tergantung pada dirimu sendiri. Banyak yang bilang bahwa merokok, makan junk food dan gaya hidup yang nggak sehat lainnya jadi penyebab terbesar seseorang sakit hingga meninggal. Namun, ada hal penting lain yang sering luput dari perhatian, yakni tekanan emosi, stres serta patah hati nyatanya mampu membuat seseorang meregang nyawa.
7. Segera cari pertolongan medis dan orang terdekat
Sebelum semuanya terlambat dan jadi sakit, lebih baik ketika kamu mengalami patah hati akibat ditinggal kekasih, himpitan finansial dan sebagainya, segeralah mencari pertolongan medis. Atau kamu bisa menghubungi orang terdekat yang dapat membuatmu merasa tenang dan aman. Jangan biarkan stres dan perasaan patah hati justru membuatmu tanpa sadar merusak diri sendiri.
Patah hati lumrah terjadi ketika seseorang ditinggal orang terkasih untuk selamanya. Tapi, bukan berarti patah hati juga malah membuatmu meninggalkan dan menyulitkan orang yang selama ini menyayangi dan ada untukmu. Cobalah untuk selalu terbuka dengan orang yang kamu percayai. Berusahalah untuk selalu tenang, positif, semangat dan bahagia dengan caramu sendiri.