Home
/
Health

7 Kebiasaan Perusak Telinga

7 Kebiasaan Perusak Telinga
Redaksi Fitness For Men11 March 2017
Bagikan :

Anda tak bisa mendengar apa yang orang katakan dalam jarak kurang dari satu meter? Hati-hati, bung! Anda mungkin mengalami gangguan pendengaran.


Gangguan pendengaran umumnya memang dialami oleh pria yang sudah memasuki usia senja. “Kemampuan pendengaran kita umumnyaberkurang mulai usia 45 tahun, ini disebabkan olehlelahnya organ sensor,” tutur dr. Agieta Zulkifli, Sp.THT-KL, dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorokan di RS MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta.

Secara fisiologi, itu hal yang tidak bisa diregenerasi. Namun, bukan berarti Anda, meski berusia muda, tidak dapat mengalami kerusakan yang sama. Malah, itu mungkin saja terjadi lebih cepat karena tindakan-tindakan bodoh Anda sendiri. Sebelum terlambat, baca terus artikel ini!

#1 Kebiasaan mengorek telinga
Membersihkan telinga itu baik bagi kesehatan pendengaran bila dilakukan dengan benar. Mengoreknya terlalu dalam dapat melukai gendang telinga sehingga mengganggu pendengaran dan membuat telinga tengah rentan terhadap infeksi atau cedera lainnya.

“Tubuh Anda secara alami memproduksi zat lilin. Fungsinya untuk menjaga kelembapan serta melindungi telinga dari bakteri dan kuman,” tutur dr. Agieta. Ini juga berfungsi sebagai pelindung terhadap serangga atau benda asing yang masuk.

Jika menggunakan kapas penyeka, jangan terlalu dalam mengoreknya. Anda juga harus memperhatikan gerakannya – cukup gerakkan kapas penyeka dengan lembut tanpa mengorekkannya pada lubang telinga.

#2 Penggunaan headphone dan earphone
Mendengarkan musik melalui headphoneatau earphonememang asyik untuk membunuh waktu. Begitu lagu dari musisi favorit main, volume suara langsung diperbesar sampai maksimal. Jika telinga bisa berbicara, pasti akan berkata ‘hentikan, bung!’. Semakin besar volume dan semakin lama waktu memakainya risiko gangguan pada pendengaran meningkat, baik bersifat sementara maupun permanen. Intensitas suara maksimal sebuah pemutar musik yang dihubungkan lewat earphone bisa mencapai 110dB.

Bila Anda menyetel musik dengan volume maksimal, sebelum habis satu lagu Anda harus mengistirahatkan telinga. Dengan intensitas suara setinggi itu, Anda hanya boleh mendengarkan lagu selama 1,88 menit! Solusinya mudah:“Cukup setel pada volume yang tidak keras – hanya 60 persen, dan batasi waktu penggunaannya,” kata dr. Agieta.

#3 Bekerja di lingkungan yang berisik
Lingkungan kerja bisa menjadi salah satu penyebab. Misal, pekerjaan sebagai supervisi di pengeboran. Itu sebabnya di lingkungan kerja yang berisik para pekerjanya diwajibkan untuk menggunakan peredam intensitas suara. “Bagi pekerja yang terpapar bising, harus mengikuti instruksi kerja dengan memakai ear muff(penutup telinga) dan ear plugs(sumbat telinga),” ujar dr. Agieta.

#4 Jadi pengunjung tetap klub malam
Sebuah studi di Eropa menunjukkan bahwa intensitas suara di klub malam mencapai 89-97 skala desibel (dB – satuan intensitas suara). Studi tersebut meneliti 1.000 orang pemuda dan dewasa usia 18-35 tahun. Sebanyak 131 partisipan (sekitar 14.1%) mengalami tinnitus (Apa itu tinnitus? Baca keterangan di bawah.) karena terlalu sering pergi ke klub malam. “Jika sudah tahu dampaknya, solusinya mudah, jangan terlalu sering atau berlama-lama di klub malam,” saran dr. Agieta.

#5 Berenang tanpa ear plug
Ini masih ada kaitannya dengan zat lilin yang diproduksi tubuh pada poin pertama. Air yang masuk ke dalam telinga tak bisa bercampur dengan lapisan lilin. Justru air yang masuk akan membersihkan lapisan ini.

Akibatnya telinga tanpa pelindung alami. Jika air dibiarkanberlama-lama tinggal di dalam, telinga akan menjadi tempat favorit jamur dan bakteri jahat. Selanjutnya, kemungkinan besar telinga Anda akan mengalami infeksi. Jadi segera keluarkan air dengan menggerakkan kepala dari satu sisi ke sisi lain. “Atau sebaiknya menggunakan penyumbat telinga sebelum melakukan aktivitas olahraga air, sesuai dengan yang diarahkan oleh instruktur Anda,” saran dr. Agieta.

#6 Nonton konser rock di samping sound system
Konser musik, apalagi rock, tanpa kualitas suara yang gila-gilaan jelas bukan tontonan yang menarik. Namun demikian, jangan sekali-sekali Anda menonton dengan berdiri di samping soundsystem! Rata-rata, intensitas suara yang dihasilkan sebuah konser musik rock sekitar 110dB. Hanya butuh 15 menit untuk merasakan efeknya yang merusak pada gendang telinga Anda!

#7 Makin keras, makin asyik
Jalanan yang macet membuat Anda stres dan bosan. Untuk menenangkan tekanan darah yang meninggi, Anda memutuskan untuk menyetel musik keras-keras di mobil sebagai pelampiasan. Hal yang mungkin belum Anda tahu: mendengarkan musik di ruang tertutup dengan volume keras bisa merusak pendengaran. Catat ini, intensitas suara volume audio maksimal mencapai 112dB.

“Terpajan bising sebesar 112dB hanya boleh diterima telinga dalam waktu 0,94 menit,” jelas dr. Agieta. Masalahnya, mana ada jalanan di Jakarta yang macet hanya 0,94 menit? gangguan pendengaran, usia senja, dokter spesialis telinga, dr. Agieta Zulkifli, Sp.THT-KL, headphone

populerRelated Article