8 Tahun Berdiri, Indigo Telkom Rebranding
Peluncuran Indigo Telkom (Foto: Uzone.id/Hani)
Uzone.id - Sudah 8 tahun berdiri sejak kemunculan pertamanya di 2013, Indigo Telkom ingin merespons perkembangan dalam dunia startup digital di Indonesia. Mereka pun meresmikan branding baru dengan mengusung tagline #TransformNation.Dengan brand baru ini secara tidak langsung Indigo ingin menegaskan tujuannya memberikan akses nyata untuk perwujudan visi para startup founders di Indonesia. Visi Indigio adalah menjadi tempat yang tepat bagi para founder startup di Indonesia.
“Proses rebranding Indigo merupakan respon Telkom untuk menyesuaikan dengan perubahan dalam menjalankan program inkubasi dan akselerasi startup digital di era ‘New Normal’ akibat pandemi COVID-19 ini. Kebaruan dari proses rebranding bukan hanya secara internal dalam hal pengelolaan program inkubasinya, melainkan juga dengan meluncurkan inisiatif secara eksternal yang besar harapannya bisa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital yang nyata bagi Indonesia,” kata Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business Telkom, di Jakarta, 7 September 2021.
Baca juga: Perbanyak Pengusaha Digital Lewat InnoVillage 2021
Indigo merupakan program inkubasi/akselerasi startup yang lengkap dengan program pengembangan startup end-to-end yang dimulai dengan kegiatan nurturing creativity di tahapan pre-startup, inkubasi/akselerasi startup hingga pada program sinergi bisnis dan investasi lanjutan atau follow-on-funding. Program inkubasi/akselerasi startup digital Indigo ini pertama kali diadakan pada tahun 2013 dan secara konsisten Indigo melaksanakan startup batch intake sebanyak dua kali setiap tahunnya.
Selama delapan tahun menjalankan program inkubasi dan akselerasi startup digital, Indigo telah membina 52.276 talenta digital yang tersebar di 17 IndigoSpace (dahulu bernama “Digital Innovation Lounge” [DILo]) di seluruh Indonesia. Indigo juga sudah membina 194 startup dari 15 jenis industri. Dari 194 startup tersebut, terdapat 91 startup alumni yang masih aktif menjalankan bisnisnya di pasar domestik maupun internasional, 28 startup yang saat ini sedang berada dalam program inkubasi/akselerasi, dan 75 startup gagal.
Selain itu terdapat 24 startup Indigo yang telah memperoleh investasi lanjutan dari berbagai Venture Capital (VC) serta investor dalam dan luar negeri. Bahkan pada tanggal 8 September 2021 mendatang, RUN System (startup Indigo tahun 2014) akan menjadi startup alumni Indigo pertama yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (IDX) dengan melakukan Initial Public Offering (IPO) menggunakan kode saham RUNS.
Selama satu windu menjalankan program inkubasi, startup Indigo telah berkontribusi dalam mendigitalisasi Indonesia di berbagai sektor seperti smart city, commerce, financial, small medium enterprise, education, logistic, health, dan enterprise di mana beberapa kontribusi ini terwujud melalui kolaborasi bersama TelkomGroup. Kolaborasi lain dalam mendukung tumbuhnya ekosistem startup di Indonesia juga Indigo lakukan melalui kerja samanya antara lain dengan berbagai instansi pemerintah (termasuk Kementerian dan Pemerintah Daerah), Perguruan Tinggi, serta komunitas startup.
Baca juga: Paruh Pertama 2021, Laba Konsolidasi Telkom Rp12,5 Triliun
Jadi, beberapa rebranding yang dilakukan Telkom di antaranya adalah mengubah nama Indigo Creative Nation menjadi Indigo saja. Lalu creative camp Indigo yang dinamai DiLo berubah menjadi IndigoSpace. Kemudian Digital Valley (DiVa) menjadi IndigoHub. Komunitas resmi Indigo juga berubah menjadi Indigo Connect. Sedangkan pembelajaran online oleh anggota Indigo diberi nama Indigo Academy.
Pada bulan September 2021 ini, Indigo juga akan membuka kembali Indigo startup intake batch 2 - 2021. Startup yang berhasil lolos dalam seleksi akan mengikuti program inkubasi/akselerasi dengan berbagai fasilitas yang mendukung perkembangan startup. Beberapa contoh startup sukses yang diinkubasi dan diakselerasi di program Indigo selain RUN System yang akan melakukan IPO dalam waktu dekat antara lain PrivyID (aplikasi tanda tangan digital), IZY (penyedia mobile concierge), Verihubs (penyedia layanan verifikasi data berbasis Artificial Intelligence [AI], Nodeflux (aplikasi video analytic berbasis AI), Muslim Life (platform edukasi keluarga muslim), Opsigo (online booking platform dan corporate travel management), Goers (online ticketing system), Osman (aplikasi penunjang bisnis kegiatan BUMDES), OnTruck (platform logistic on-demand), dan Bahaso (platform e-learning bahasa asing).