9 Penyakit Akibat Kurang Tidur yang Patut Diwaspadai
Pekerjaan, pergaulan, atau lingkungan yang buruk, bisa menyebabkan kita kekurangan tidur. Hal ini terkadang tidak hanya terjadi semalam atau dua malam, tetapi terus-menerus. Dan, inilah yang perlu kamu hindari.
Sebab, ada berbagai penyakit akibat kekurangan tidur yang sangat mengancam kesehatan. Jangan sampai menyesal belakangan, selalu ingat bahwa tidur adalah momen bagi tubuh untuk memulihkan diri yang tidak bisa hanya digantikan dengan secangkir kopi!1. Tekanan darah tinggi
Ada banyak faktor yang memengaruhi tekanan darah, di antaranya apa yang kamu makan dan seberapa sering kamu olahraga. Namun, kekurangan tidur juga bisa memengaruhi tekanan darah. Kalau tekanan darah naik, dan terus memburuk, bisa menyebabkan stroke. Selain itu, jantung juga menjadi salah satu organ yang paling terganggu saat kekurangan tidur.
2. Perubahan mood
Ini penyakit akibat kekurangan tidur yang mungkin pernah kamu rasakan: gampang tersinggung. Jika kualitas tidur yang buruk terus berlanjut, sikap murung ini meningkat, dan kemampuan untuk mengendalikan emosi jadi menurun. "Seringkali, ketidakseimbangan suasana hati karena kurang tidur membuat orang jadi cepat marah," kata Dr. Sujay Kansagra, pakar kesehatan tidur dari Mattress Firm.
3. Depresi
Kecemasan dan kekhawatiran akan hal tertentu menjelang tidur bisa membuat kamu kesulitan tidur. Karena tidur jadi kurang, suasana hati jadi kurang baik esok harinya. Jika hal ini berlangsung terus-menerus, lama-kelamaan bisa mempengaruhi kesehatan mental. Jadi, kalau kamu selalu kurang tidur, segera atasi penyebabnya lebih dulu.
4. Otak jadi lemot
Kalau pernah merasa pusing ketika lelah, itu tandanya kamu mengalami masalah memori dan kelelahan otak (brain fog). Ketika terus-menerus kurang tidur, lobus frontal (bagian terdepan otak yang mengatur memori) akan paling terganggu, dan ini menyebabkan otak jadi lemot, mirip orang mabuk. Tidak mau kan, kalau terkena penyakit akibat kekurangan tidur ini mengenai kamu?
5. Demensia
Kamu memang tidak akan langsung mengalami demensia setelah hanya kurang tidur beberapa malam saja. Namun, salah satu gunanya tidur adalah membersihkan beta amyloid (produk buangan metabolik yang ditemukan dalam cairan di sel-sel otak) dari otak. Nah, kekurangan tidur bisa meningkatkan kadar beta amyloid pada otak. Dengan gangguan tidur, ada tingkat beta amyloid yang lebih tinggi di otak, yang sering terjadi pada Alzheimer dan demensia.
6. Diabetes
Tidak percaya kalau diabetes termasuk penyakit akibat kekurangan tidur? Saat kurang tidur, kadar hormon kita terpengaruh. Kadar insulin menurun dan kadar kortisol naik, sehingga menyebabkan kadar gula dalam aliran darah tinggi. Itu sebabnya orang yang mengantuk cenderung makan makanan manis, untuk mendapat tambahan energi. Kalau semua itu dikombinasikan, tentu dapat meningkatkan risiko diabetes.
7. Pegal dan nyeri
Kalau akhir-akhir ini kamu sering merasa pegal, ada kemungkinan itu karena kamu kurang tidur. "Tidur adalah saat kamu melepaskan hormon pertumbuhan dan memperbaiki jaringan," kata Jacob Teitelbaum, MD, yang juga penulis buku From Fatigue to Fantastic. "Kurang tidur akan membuat orang gampang sakit," tuturnya singkat.
8. Kekebalan tubuh melemah
Ini penyakit akibat kekurangan tidur yang paling nyata. Sistem kekebalan sangat bergantung pada kualitas tidur, termasuk di antaranya beberapa senyawa kekebalan seperti cytokine, tingkat antibodi, dan berbagai sel kekebalan lainnya. Faktanya, tidur juga membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan melawan infeksi. Jika sistem kekebalan rendah, kamu lebih gampang sakit.
9. Peradangan
"Orang yang tidur enam jam atau kurang dalam semalam, kadar peradangan lebih tinggi daripada mereka yang tidur lebih lama," kata pakar tidur Carolyn Dean, MD, ND. "Jadi kurang tidur meningkatkan peradangan kronis dan mengurangi kesehatan secara keseluruhan." Seiring waktu, peradangan bisa memicu penyakit seperti jantung, stroke, diabetes, radang sendi, dan penuaan dini.
Mengingat semua penyakit akibat kekurangan tidur ini tidak bisa diremehkan, periksakan diri ke dokter kalau kamu mengalami hal-hal di atas.