9 Tanda Hormon di Tubuh Anda Tidak Seimbang
Hormon adalah kelompok biokimia dalam tubuh yang berperan penting dalam setiap fungsi tubuh, oleh karena itu kadarnya harus tetap seimbang. Ketidakseimbangan hormon terjadi karena gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat. Meskipun tampak sederhana, hormon yang tidak seimbang dapat mengganggu kesehatan Anda. Apa saja tanda-tanda kadar hormon dalam tubuh tidak seimbang?
Tanda ketidakseimbangan hormon
1. Siklus menstruasi tidak tertatur
Jarak antara menstruasi wanita dari bulan pertama ke bulan selanjutnya berlangsung antara 21 sampai 35 hari. Jika Anda tidak memiliki siklus yang sama setiap bulan, atau justru terlambat hingga hitungan bulan padahal belum memasuki masa menopause, bisa jadi Anda mengalami ketidakseimbangan hormon.Kondisi ini bisa saja terjadi karena Anda kadar hormon seperti estrogen atau progesteron dalam tubuh Anda berlebihan atau terlalu sedikit. Jika Anda di usia 40 sampai 50 tahun, hal ini mungkin saja terjadi dikarenakan gejala menopause.
Siklus menstruasi yang tidak teratur juga bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan seperti sindorom ovarium polikistik (PCOS). Jika Anda mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur hingga hitungan bulan padahal sedang tidak hamil, sebaiknya konsultasikan hal ini dengan dokter Anda.
2. Mengalami gangguan tidur
Progesteron, hormon yang dilepaskan oleh ovarium Anda, seharusnya bisa menangkap rasa kantuk. Jika tingkat hormon ini lebih rendah dari biasanya, maka Anda akan mengalami kesulitan tidur. Kadar estrogen yang tinggi juga dapat memicu hot flashes dan berkeringat di malam hari. Gangguan ini bisa menyebabkan Anda terbangun dan sulit tidur kembali.
3. Jerawat kronis
Wajah jerawatan menjelang haid adalah normal. Pasalnya, saat itu memang ada perubahan hormon dalam tubuh. Namun, bila Anda menderita jerawat kronis yang tak kunjung hilang, bisa jadi pertanda Anda mengalami hormon tak seimbang.
Kelebihan kadar androgen (hormon yang dimiliki pria dan wanita) dapat menyebabkan kelenjar minyak Anda bekerja terlalu keras. Androgen juga memengaruhi sel-sel kulit di dalam dan sekitar folikel rambut Anda. Kedua hal ini dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
3. Mudah lelah
Mudah merasa lelah adalah salah satu gejala yang paling umum dari ketidakseimbangan hormon. Kelebihan progesteron dapat membuat Anda mengantuk. Juga, jika kelenjar tiroid Anda kurang memproduksi hormon tiroid, ini dapat mengurangi energi Anda. untuk mengetahui kadar tiroid dalam tubuh, Anda bisa melakukan tes darah.
4. Mood yang naik turun dengan cepat
Perubahan hormon dapat menyebabkan mood Anda cepat berubah. Hormon estrogen bisa mempengaruhi kunci kimia di otak, seperti serotonin, dopamin, dan norepinephrine. Ini membuat Anda bisa merasa gembira tapi kemudian sejam kemudian bisa galau atau marah hanya karena hal sepele.
5. Perubahan nafsu makan, dan berat badan bertambah
Saat suasana hati sedang tak menentu, kadar estrogen dalam tubuh Anda akan berkurang, sehingga Anda memiliki kecenderungan untuk makan lebih banyak. Hal ini pula yang menyebabkan tingkat hormon dalam tubuh dapat berperan dalam peningkatan berat badan. Kadar estrogen juga dapat mempengaruhi tingkat hormon leptin, yaitu hormon yang berperan dalam membantu mengatur asupan makanan.
6. Sakit kepala
Banyak hal yang bisa memicu sakit kepala, salah satunya tidak seimbangnya kadar hormon dalam tubuh. Khusunya bagi wanita, kadar estrogen sangat berpengaruh pada kondisi ini. Hal ini juga yang menjadi penyebab sakit kepala sering terasa ketika Anda sedang haid.
Saat menstruasi, kadar estrogen dalam tubuh akan menurun. Sakit kepala yang pada siklus yang sama, bisa jadi pertanda kadar hormon Anda sedang berubah.
7. Vagina kering
Biasanya permukaan vagina Anda tetap basah dan terlebih pada masa subur Anda. Tetapi jika Anda tiba-tiba menyadari bahwa vagina Anda sering kering, bisa jadi karena pengaruh rendahnya kadar hormon estrogen. Hormon ini membantu jaringan vagina tetap lembab dan nyaman. Jika hormon ini turun, salah satu efeknya adalah dapat mengurangi cairan vagina.
8. Menurunnya gairah seks
Hormon testosteron dapat mempengaruhi tingkat gairah seks Anda. Ini terjadi pada pria maupun wanita, karena wanita juga memproduksi hormon testosteron. Kadar testosteron yang rendah dan prolaktin yang tinggi dapat menurunkan keinginan untuk aktif secara seksual.
Sebuah penelitian melaporkan bahwa sekitar dua pertiga pria yang memiliki kadar prolaktin tinggi dalam tubuh kehilangan minat pada seks dan juga mengalami disfungsi ereksi.
9. Perubahan pada payudara
Penurunan estrogen pada wanita dapat membuat jaringan payudara Anda kurang padat. Sebaliknya, peningkatan hormon estrogen bisa mengencangkan jaringan tersebut, bahkan hingga menyebabkan benjolan atau kista. Jika Anda mengalami perubahan pada tekstur payudara, bisa jadi Anda sedang mengalami ketidakseimbangan hormon. Bicarakan dengan dokter Anda jika mengalami perubahan payudara.
Kondisi ini tidak hanya terjadi pada wanita, tapi pria juga. Pria menghasilkan hormon testosteron dan estrogen. Hormon estrogen bertanggung jawab atas karakteristik wanita seperti pembesaran payudara. Ketidakseimbangan hormon yang melibatkan peningkatan estrogen dan penurunan testosteron menyebabkan pembesaran payudara pada pria. Konidisi ini disebut juga dengan ginekomastia.