Elon Musk dan CEO Twitter Mendadak Ributin Akun Bot
Uzone.id - Banyak yang mengira kesepakatan Elon Musk dan Twitter sudah selesai, tapi ternyata status pembelian Twitter ini malah jadi simpang siur dan tak pasti.
Elon Musk mengatakan kalau kesepakatan senilai USD44 miliar ini untuk sementara waktu ditangguhkan. Kenapa?Di hari Jumat kemarin, (13/05/2022), Musk membuat Tweet dan mengatakan kalau kesepakatan ini ditunda mengingat masih banyaknya akun spam/palsu di platform biru ini.
Dilansir dari Financial Times, setelah melakukan penangguhan pembelian, Musk mengatakan pada Senin, (17/02/2022), kalau pembelian senilai USD44 M ini mungkin saja gagal, dan tak mustahil menawarkan harga yang lebih rendah.
Baca juga: Berkat Elon Musk, Donald Trump Bakal Jadi Warga Twitter Lagi
Tweet ini memicu spekulasi kalau Musk sedang berusaha untuk menegosiasikan kembali kesepakatan ini, dan ada kemungkinan kalau ia tak jadi membeli platform media sosial burung biru tersebut.
Tapi kemudian, Musk membantah dalam cuitannya bahwa ia tetap berkomitmen untuk melanjutkan akuisisi ini. Penangguhan ini akan dilakukan sambil menunggu hasil perhitungan Twitter dimana jumlah akun spam memang terbukti kurang dari 5 persennya pengguna aktif harian.
Ketika ditanya apakah pembelian Twitter-nya akan berhasil, Musk mengatakan, “ini sangat bergantung pada banyak faktor. Saya masih menunggu penjelasan logis dari Twitter soal akun palsu dan spam di Twitter.”
“Twitter sendiri menolak untuk memberi tahu kami, ini benar-benar aneh,” tambah Musk.
Musk memang punya banyak ambisi untuk Twitter, salah satunya soal free speech, dan juga meningkatkan revenue perusahaan hingga 2x lipat. Selain itu, ia juga berambisi meningkatkan pengguna Twitter jadi 900 juta pengguna lebih di 6 tahun ke depan.
Begitupun akun spam yang jadi ‘duri’ bagi Musk sehingga kesepakatan ini tertunda, alhasil pemilik Twitter harus berupaya keras dan cepat untuk memberantas akun-akun bodong tersebut dari platform biru ini.
Menurutnya, setidaknya ada sekitar 20 persen akun bodong di twitter, dan proporsinya bisa mencapai 90 persen. Namun, Twitter sebelumnya mengatakan kalau akun spam dan bodong hanya ada sekitar 5 persen saja.
Baca juga: Elon Musk Tangguhkan Pembelian Twitter
Kalau Musk benar-benar tak jadi melakukan kesepakatan ini, Ia harus membayar penalti sebanyak USD1 Miliar pada Twitter, jumlah yang ‘kecil’ untuk seorang Elon Musk.
Musk berhasil membuat saham Twitter anjlok sekitar 8 persen di hari Senin, 16 Mei 2022.
Sementara itu, Agrawal memberikan respon dan mengatakan kalau pihaknya tak yakin untuk menunjukkan estimasi tersebut (mengenai perkiraan akun spam dan palsu) secara eksternal, mengingat kebutuhan ini menggunakan informasi publik dan pribadi (yang tak bisa dibagikan.
Unfortunately, we don’t believe that this specific estimation can be performed externally, given the critical need to use both public and private information (which we can’t share). Externally, it’s not even possible to know which accounts are counted as mDAUs on any given day.
— Parag Agrawal (@paraga) May 16, 2022
“Kami telah membagikan gambaran proses estimasi pada Elon seminggu lalu dan berharap bisa melanjutkan pembicaraan dengannya dan kalian semua,” tulis Agrawal.
Merasa kesal dengan pembelaan CEO Twitter tersebut, Musk menjawab cuitan ini dengan sebuah emoticon bergambar 'poop'.
????
— Elon Musk (@elonmusk) May 16, 2022