Abu Yusuf Ibn Ishaq al-Kindi, Pencetus Teori Relativitas Sebelum Einstein
Uzone.id - Ilmuwan yang biasa disebut al-Kindi ini adalah seoran filsuf asal Yaman yang lagir di Kufah, sekitar tahun 796 Masehi. Siapa sangka jika ternyata al-Kindi juga dikenal sebagai pencetus Teori Relativitas yang pada kemudian hari dilanjutan dan dikembangkan oleh Einstein.
Dalam buku Sejarah Islam yang Terlupakan terbitan Camel Books, pada abad ke-8 Masehi, al-Kindi menyatakan bahwa manusia adalah mahluk relatif dan terbatas. Intinya, menurut ilmuwan tersebut, ruang, waktu, gerakan dan benda itu bersifat relatif satu sama lain dan tidak dapat berlaku sendiri atau absolut.Teori al-Kindi memiliki kesamaan dengan gagasan Einstein, yang lebih dikenal dunia terkait teori relativitas. Hal ini dikarenakan penelitian Einstein lebih detil disertai penelitian ilmiah serta melalui tahap pengujian. Lagipula di masa al-Kindi, belum begitu banyak alat publikasi yang digunakan untuk menyebarkan sebuah paham atau teori ke masyarakat luas.
Sejatinya, teori relativitas bukanlah sesuatu yang baru bagi umat Islam karena di al-Quran juga banyak ayat yang mengisyaratkan relatifnya ruang dan waktu.
"Sesungguhnya sehari di sisi Allah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu," QS. al-Hajj ayat 47
Ada juga ayat seperti ini
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadar (lama)nya adalah seribu tahun perhitunganmu," QS. as-Sajdah ayat 5.
Semasa hidupnya, selain bisa berbahasa Arab, al-Kindi mahir berbahasa Yunani. Banyak karya-karya para filsuf Yunani diterjemahkannya dalam bahasa Arab; antara lain karya Aristoteles dan Plotinos. Dilansir dari laman Stanford.edu, al-Kindi merupakan filsuf pertama yang dikenal luas di Arab.
Dia bekerja dengan sekelompok penerjemah yang menerjemahkan karya Aristoteles, Neoplatonis, dan ahli matematika dan ilmuwan Yunani ke dalam bahasa Arab, termasuk Teologi Aristoteles dan Book of Causes yang terkenal, versi Arab dari karya-karya Plotinus dan Proclus. Pemikiran Al-Kindi sendiri diliputi oleh Neoplatonisme, meskipun otoritas utamanya dalam masalah filosofis adalah Aristoteles.
Risalah filosofis Al-Kindi termasuk On First Philosophy, di mana ia berpendapat bahwa dunia tidak kekal dan bahwa Tuhan adalah Yang Maha Esa. Dia juga menulis banyak karya tentang topik filosofis lainnya, terutama psikologi (termasuk On the Intellect yang terkenal) dan kosmologi.
Karya Al-Kindi dalam matematika dan sains juga ekstensif, dan dia dikenal dalam tradisi Arab dan Latin belakangan karena tulisannya tentang astrologi.