Home
/
News

Fenomena Hujan Berlian Selimuti Uranus dan Neptunus

Fenomena Hujan Berlian Selimuti Uranus dan Neptunus

Kustin Ayuwuragil29 August 2017
Bagikan :

Ilmuwan Bumi mungkin belum sepenuhnya menjelajahi Neptunus dan Uranus. Namun berdasarkan percobaan terbaru, ilmuwan menyimpulkan bahwa kedua planet gas tersebut mungkin memiliki hujan yang lebih berharga ketimbang di Bumi, hujan berlian.

Sebab, berlian sendiri memang menjadi interior kedua planet, sehingga keraknya terlihat gemerlapan di sekitar inti padat Neptunus dan Uranus.

Kemungkinan hujan berlian ini disimpulkan setelah sebuah tim peneliti merekayasa kondisi Neptunus di Laboratorium SLAC Stanford. Mereka membuat kondisi yang mirip dengan kedua planet itu.


Penelitian ini dilakukan karena tim peneliti belum mampu mengamati secara langsung kondisi kedua planet. Kondisi buatan ini melengkapi hasil pengamatan satelit dan teleskop yang selama ini dilakukan di kedua planet.

Tim tersebut menggunakan material plastik yang disebut polisterin untuk mensimulasikan atmosfer Neptunus yang kaya metan. Metan dan plastik sendiri terbuat dari molekul karbon dan hidrogen.

Kemudian untuk menciptakan tekanan tinggi yang memeras kedua molekul keluar dari polisterin, ilmuwan menggunakan Matter SLAC di instrumen Extreme Conditions (MEC) yang ada di dalam laser terkuat dunia, Linac Coherent Light Source (LCLS).


Mereka menciptakan gelombang kejut di polisterin menggunakan laser MEC. Hasilnya, setiap atom karbon dalam material menjadi struktur berlian berukuran beberapa nanometer. Para ilmuwan percaya bahwa kedua planet itu bisa membuat berlian jutaan karat.

Selain untuk membuat reka ulang pembuatan hujan berlian di Neptunus dan Uranus, penelitian ini juga berguna dalam pengetahun mengenai exoplanet. Ke depan, orang juga bisa menggunakan hasil penelitian ini untuk memproduksi nanodiamond untuk perhiasan, peralatan ilmiah, elektronik dan keperluan komersial lainnya.

Peneliti berencana untuk merekayasa interior planet dengan tipe lain di masa depan dengan metode yang sama. Dengan begitu, paling tidak umat manusia memiliki gambaran mengenai atmosfer planet sebelum mampu menempuh perjalanan ke planet-planet jauh.

Berita Terkait

populerRelated Article