icon-category News

AirAsia Tokyo-Bali Delay Dua Hari Tanpa Kejelasan, Penumpang Ngamuk

  • 01 Jul 2018 WIB
Bagikan :

Dampak meletusnya Gunung Agung di Bali pada pukul 16.25 WIB, Kamis (28/6), ternyata membuat penerbangan AirAsia XT402 dari Tokyo, Jepang ke Denpasar, Bali harus mengalami penundaan atau delay. Penundaan penerbangan tersebut terjadi sejak Jumat (29/6) hingga Minggu (1/7).

Salah satu penumpang AirAsia tujuan Tokyo-Bali bernama Amanda Kinanti menceritakan kepada kumparan soal penundaan penerbangan itu. Amanda menjelaskan harusnya ia sudah terbang dari Bandara Narita di Tokyo ke Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali pada Jumat (29/6) lalu.

"Terus dapat email dicancel karena Gunung Agung meletus. Dikasih jadwal penerbangan Sabtu (30/6) jam 11.30, terus delay lagi sampe jam 13.30, eh ternyata diundur lagi sampai jam 22.00," kata Amanda Kinanti.

"Terus delay lagi sampe 22.40 sampai jam 23.00 kita disuruh naik pesawat. Di pesawat sampai jam 00.15 belum jalan juga. Akhirnya disuruh turun semua penumpang. Karena katanya enggak dapat izin terbang dari pihak bandara," lanjut dia.

Mengetahui hal itu, Amanda menuturkan penumpang AirAsia kemudian mengamuk. Karena sudah sejak Jumat (29/6), mereka tidak mendapatkan kejelasan dari pihak maskapai.

"Penumpang semua dialihkan ke Jakarta tapi numpuk enggak jelas semua. Sampai sekarang hari Minggu 1 Juli 2018 belum dikasih kepastian kapan berangkat," ucap Amanda Kinanti.

Amanda kemudian menyayangkan sikap dari pihak AirAsia yang tak memberikan kompensasi kepada penumpang. 

"Enggak dapat kompensasi hotel, hanya uang makan saja dikasih waktu hari Sabtu siang," bebernya.

Sehingga Amanda bersama ratusan penumpang AirAsia harus menginap di Bandara Narita. "Ini kami cuma dikasih sleeping bag sama Aqua," jelas Amanda.

Memang pada hari pertama AirAsia delay, Amanda sempat menginap di hotel. Namun itupun bayar dengan uangnya sendiri.

"Tapi hari kedua kan kita diturunkan dari pesawat jam 1 malam. Hotel juga jauh dari bandara. Dan ditelepon hotel dekat bandara penuh semua. Makanya kita tidur di bandara," terangnya.

Amanda lalu menuturkan penerbangan AirAsia pun akhirnya dialihkan ke Jakarta. Namun tetap saja tidak ada kejelasan kapan pesawat akan lepas landas dari Tokyo ke Jakarta.

Dalam video yang diberikan Amanda kepada kumparan, terlihat jelas penumpang AirAsia mengamuk kepada kru AirAsia seperti pilot dan pramugari. Namun petugas keamanan bandara langsung mengamankan situasi agar tidak sampai membuat gaduh.

"Pramugari dikawal polisi untuk bisa keluar dari bandara karena ditahan penumpang karena enggak boleh keluar," tutur Amanda Kinanti.

Sebelum erupsi pada 26-27 Juni, Gunung Agung juga meletus pada bulan Mei dan pada 11-13 Juni.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini