Menurut Alex, Sumsel lebih dulu mencanangkan pembangunan sirkuit di Palembang setelah disetujui Presiden Jokowi melalui rapat terbatas sehingga dia tidak mempermasalahkan kalau ada provinsi lain ingin mengikuti jejak Sumsel.
"Tidak ada masalah. Pertama kali yang disetujui presiden adalah Sumsel dalam ratas (rapat terbatas). Kalau ada dua sirkuit tidak masalah siapa yang menjadi tuan rumah lebih dulu," ujar Alex.
Alex menjelaskan bahwa di Spanyol ada empat sirkuit MotoGP yang penduduknya jauh lebih sedikit dari penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 250 juta jiwa.
"Kami mengajak kompetisi saja siapa daerah yang lebih cepat selesai. Dalam setahun, ada banyak seri yang dipertandingkan di MotoGP. Kesempatan Sumsel menjadi tuan rumah masih terbuka, misalnya kalau di sini 2018 di Lombok bisa jadi tuan rumah pada 2019," kata Alex.
Baca Juga:
- Ismed Sofyan: Kami seperti Kembali ke Rumah
- Level Simeone, Konsekuensi Perubahan
- Satu Hal yang Berubah dari Timnas U-22
Alex menjelaskan bahwa di Sumsel sudah tersedia lahan, namun mereka belum menemukan investor.
"Sabar saja ya wartawan, selesai salat Isya ini kita tahajud. Mudah-mudahan bisa terwujud pembangunannya," tutur Alex sambil bercanda.
Pemerintah provinsi Sumsel telah menyiapkan lahan untuk pembangunan sirkuit MotoGP di Jakabaring Sport City Palembang seluas 120 hektar.
Dalam pembangunan Sirkuit Jakabaring, pemda Sumsel rencananya akan menggandeng salah satu pengusaha nasional dan sudah mendapat persetujuan Dorna selaku operator MotoGP.
Adapun desain sirkuit akan dikerjakan oleh desainer sirkuit kenamaan, Hermann Tilke yang sudah dua kali berkunjung ke Palembang.