Home
/
Lifestyle

Apa Benar Daging Kambing Penyebab Gejala Darah Tinggi?

Apa Benar Daging Kambing Penyebab Gejala Darah Tinggi?
Redaksi Esquire Indonesia01 September 2017
Bagikan :

Apakah benar mengonsumsi daging kambing memicui gejala hipertensi atau darah tinggi?

Faktanya, daging kambing tidak terbukti secara ilmiah memicu gejala hipertensi. Namun cara pengolahannya lah yang memungkinkan risiko terkena hipertensi.

Dalam raanah kuliner tanah air, biasanya daging kambing dimasak dengan cara digoreng, dibakar, atau dibuat berkuah santan.

Cara-cara pengolahan tersebut meningkatkan jumlah kalori pada daging kambing karena adanya tambahan minyak yang dimasak dalam suhu sangat panas.

Minyak ini sangat mungkin terserap oleh daging sehingga berisiko meningkatkan kandungan lemak jenuh di dalamnya.

Bahkan, peningkatan kalori yang terjadi dari ketiga cara memasak ini bisa mencapai 64% dari kalori sebelumnya. Asupan tinggi kalori dalam tubuh akan diubah menjadi lemak, yang lama kelamaan bisa menumpuk di pembuluh darah sehingga meningkatkan tekanan darah.

Selain itu, penggunaan bumbu penyedap saat memasak juga turut memicu terjadinya gejala hipertensi, apalagi jika dimasukkannya berulang kali. Bahan penyedap seperti kecap, garam, dan vetsin mengandung sodim tinggi dan kadar pengawet yang tidak bisa dibilang sedikit, sehingga apabila mengonsumsinya secara berlebih dapat berisiko sebabkan gejala darah tinggi.

Apalagi jika bumbu-bumbu penyedap tersebut diolah dalam sajian berkuah santan, maka bukan hanya kalorinya yang kian tinggi, kolesterolnya pun selangit.

Preview
Gulai kambing

Makan daging kambing bukanlah penyebab utama dari melonjaknya tekanan darah tinggi Anda. Oleh karena itu, sah-sah saja untuk tetap makan daging kambing. Tapi Anda harus tetap membatasi porsinya. Karena apapun jenis dagingnya, jika tinggi lemak dan dikonsumsi secara berlebihan, semua daging sebenarnya sama-sama berisiko meningkatkan tekanan darah dari penumpukan lemak jenuh dalam tubuh. Terlebih lagi, risiko tensi darah naik dari bumbu dan cara pengolahan daging terutama bisa meningkat pada orang-orang yang sudah memiliki kolestero tinggi sebelumnya atau penyakit lainnya.

Selama Anda bijak mengatur porsinya, konsumsi daging tidak akan menyebabkan tekanan darah tinggi atau meningkatkan kadar kolesterol. Cermat jugalah dalam memilih bagian daging dan cara mengolahnya. Anda dapat membuang bagian lemaknya saat hendak memasak, dan menggunakan jenis minyak goeng yang lebih sehat, seperti minyak canola atau minyak zaitun, untuk memasak agar kesehatan tetap terjaga.


Baca juga artikel:
Reverse Searing: Teknik Terbaik Memasak Daging Steak
Inilah Manfaat Hebat Susu Kambing
Fakta tentang Lemak Tubuh yang Tidak Anda Ketahui








TEKS: HAPPY FERDIAN
FOTO: DOK. ESQUIRE

populerRelated Article