Apa Itu Bukit Algoritma Sukabumi yang Mirip Silicon Valley?
Apple Park di Silicon Valley (Foto: Carles Rabada / Unsplash)
Uzone.id - Sukabumi, Jawa Barat, menjadi lokasi bagi Bukit Algoritma di mana kawasan ini jadi pusat teknologi dan riset. Mirip dengan Silicon Valley yang berada di kawasan Santa Clara Valley, bagian selatan Bay Area, San Francisco, California, Amerika Serikat.Bukit algoritma akan jadi kawasan pengembangan riset dan sumber daya manusia yang berbasis industri 4.0. Diharapkan kawasan ini bisa meningkatkan pembangunan infrastruktur di dalam negeri secara berkelanjutan.
Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko, yang juga menjabat Komisaris Independen di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, merupakan pendiri Gerakan Inovator 4.0.
BACA JUGA: Ibnu al-Haitham, Penemu Teropong dan Camera Obscura
Dia mengatakan bahwa rencana proyek senilai 1 miliar euro atau sekitar hampir Rp18 triliun berasal dari investor domestik maupun luar negeri. Jadi, tidak menggunakan dana dari APBN.
Sebagai pengembang kawasan 'Silicon Valley' Sukabumi ini ditunjuk perusahaan PT Kiniku Bintang Raya yang menggandeng PT Amarta Karya (Persero) sebagai kontraktor.
Budiman mengatakan, pihaknya punya konsep soal Bukit Algoritman ini dan kemudian ditawarkan kepada investor.
"Kemudian banyak investor dalam dan luar negeri tertarik. Kemudian dipercayakan kepada kami, kami kemudian cari kontraktor," kata Budiman, seperti dilansir Uzone.id dari CNN Indonesia.
Amarta Karya nantinya membangun jalan, gedung fasilitas riset sebagai tempat untuk para tenant yang akan menggunakan fasilitas di sana.
Meskipun nama investor belum disebutkan Budiman, namun menurutnya sudah ada beberapa investor dari Eropa dan Amerika Serikat ikut andil.
Bukit algoritma sendiri akan dikembangkan menjadi 'Silicon Valley' di Indonesia, yaitu kawasan pengembangan riset dan sumber daya manusia yang berbasis industri 4.0. Harapannya, kawasan ini juga bisa meningkatkan pembangunan infrastruktur di dalam negeri secara berkelanjutan.
Bukit Algoritma diharapkan menyandaang status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sehingga dapat memperoleh insentif perpajakan dari pemerintah.
Menurut mantan anggota DPR RI itu, salah satu investor sudah bertemu dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
888 Hektar
Bukit Algoritma menempati lahan seluas 888 hektar di kawasan Cikidang dan Cibadak, Sukabumi. Kawasan ini dipilih karena letaknya strategis dengan didukung infrastruktur memadai, seperti adanya Tol Bocimi, Pelabuhan Laut pengumpan Regional (PLPR) Wisata dan Perdagangan Pelabuhan Ratu, Bandara Sukabumi Cikembar yang akan dibangun, dan Double Track KA Sukabumi.
Budiman berharap Bukit Algoritma bisa jadi pusat penelitan dan pengembangan teknologi, serta pusat pengembangan sumber daya manusia di masa depan.
Silicon Valley
Silicon Valley adalah julukan bagi daerah selatan Bay Area. Julukan ini didapat karena kawasan tersebut punya banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang komputer dan semikonduktor. Kawasannya termasuk San Jose, Santa Clara, Sunnyvale, Palo Alto, dan lainnya.
Perusahaan-perusahaan yang sekarang menghuni Silicon Valley termasuk Clubhouse, Apple, Cisco Systems, eBay, Google, Hewlett-Packard, Intel, Yahoo!, Genentech, Adobe, Veritas, Western Digital, eBay, PlayStation, ServiceNow hingga Twitter.
Nama Silicon Valley pertama kali digunakan oleh Ralph Vaerst, entrepreneur sukses di Central California. Penggunaan secara tertulis pertama kali oleh Don Hoefler, teman Vaerst, yang menggunakan nama ini sebagai judul sebuah artikel seri di koran mingguan Electronic News.
Artikel seri ini berjudul "Silicon Valley in the USA" dan dimulai pada edisi 11 Januari 1971 koran ini. Nama Silicon Valley dipahami dan digunakan secara luas baru sejak tahun 1980an, berkaitan erat dengan pengenalan produk IBM PC, dan banyak hardware dan software yang terkait, kepada konsumer.
Kata Valley berasal dari Santa Clara Valley, yang berlokasi di ujung selatan San Francisco Bay, dan kata Silicon berasal dari tingginya konsentrasi perusahaan yang terlibat dalam industri semikonduktor (silikon digunakan untuk membuat produk semikonduktor komersial) dan komputer di area tersebut.
Perusahaan-perusahan tersebut perlahan-lahan menggantikan perkebunan yang merupakan asal nama awal daerah ini, the Valley of Heart's Delight.
VIDEO 5 Hal yang Paling Gue Suka dari Samsung Galaxy A72