Apa Kabar Pembangunan Pabrik Hyundai di Cikarang ?
New Hyundai Tucson 2020 (Foto: Tomi Tresnady/Uzone.id)
Uzone.id - Sempat ramai pemberitaan soal rencana pembangunan pabrik kendaraan merek Hyundai di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.Bahkan seremoni penandatanganan Nota Kesepahaman pembangunan pabrik Hyundai di Cikarang digelar di pabrik Hyundai Motor Company (HMC) di Kota Ulsan, Korea Selatan, pada Selasa, 26 November 2019.
Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Executive Vice Chairman HMC Chung Eui-sun.
Presiden Joko Widodo saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Republik of Korea, ikut menyaksikan penandatanganan antara kedua belah pihak itu.
Baca juga: Intip Koleksi Mobil Kobe Bryant yang Harganya Mencengangkan
Lalu, apa kabarnya pembangunan pabrik Hyundai di Cikarang di bulan Januari ini?
Hendrik Wiradjaja, Deputy Marketing Director, mengaku jika dirinya tidak punya data soal pembangunan pabrik Hyundai di Cikarang karena pabrik ini langsung dipegang oleh prinsipal alias HMC.
Namun, untuk sampai sekarang, imbuh Hendrik, pembangunan itu tetap berjalan dengan baik.
"Kebetulan pabrik ini kan langsung dari prinsipal, saya gak pegang data, gak pegang informasi seperti apa, tapi semua berjalan dengan baik," kata Hendrik saat berbincang dengan Uzone.id di Gedung Hyundai Indonesia, Simprug, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Henrik juga menambahkan sampai saat ini sesuai dengan yang diharapkan. Sesuai dengan rencana pada 2021 pabrik Hyundai sudah bisa beroperasi.
"Mungkin 2021 ya sesuai rilisnya akan beroperasi," kata Hendrik.
Seperti yang disampaikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Hyundai membangun pabrik dengan investasi sekitar USD 1,5 miliar dan mulai pembangunan pada Januari 2020,
Investasi Hyundai di Indonesia diharapkan bisa menyerap 3.500 tenaga kerja. Selain itu, tercipta pengembangan pusat pelatihan, penelitian, serta pengembangan mobil listrik.
Pemerintah Indonesia juga meminta kepada Hyundai agar memaksimalkan penggunaan bahan baku dari Indonesia dan bekerjasama dengan pengusaha lokal.
"Seperti menggunakan bahan baterai dari Morowali, ban dan karet dari dalam negeri, sehingga nantinya semua mobil listrik yang di produksi di Indonesia menggunakan bahan dari dalam negeri," kata Bahlil.
Realisasi investasi HMC di Indonesia direncanakan melalui dua tahap, tahun 2019–2021 dan tahun 2022–2030.
Fase pertama Hyundai akan fokus pada investasi pabrik pembuatan mobil Hyundai dan akan mengekspor setidaknya 50 persen dari total produksi.
Fase kedua akan fokus pada pengembangan pabrik pembuatan mobil listrik, pabrik transmisi, penelitian dan pengembangan (R&D), pusat pelatihan, dan produksi Hyundai akan diekspor sebanyak 70 persen.
Hyundai akan mulai berproduksi pada tahun 2021 dengan kapasitas 70.000 hingga 250.000 unit per tahun, termasuk mobil listrik ke depannya.
VIDEO Kia Seltos First Impression