Apa yang Menarik di Album \'Nostalgia\' Calvin Jeremy?
Uzone.id - Calvin Jeremy telah merilis album ketiga berjudul 'Nostalgia' pada 28 Maret 2018. Album ini berisi 9 lagu, termasuk lagu utama Nostalgia, dan yang lainnya ‘Kita’, ‘Hip Hip Hura’, ‘Tak Berdua’, ‘Bukan Itu’, dan ‘Alright’.
Lalu, apa keistimewaannya album tersebut? Nah, namanya juga album nostalgia, jadi berbau kenangan gitu. Makanya warna musiknya kental dengan era 80an dan 90an. Pas juga rasanya jika Calvin menyelipkan lagu cover ‘Hip Hip Hura’ milik penyanyi legendaris Chrisye.Calvin menjadikan ‘All Right’ sebagai lagu pembuka. Dia berduet dengan penyanyi pop jazz Wouter Hamel asal Belanda.
Lalu, pada nomor lagu ‘Kita’, Calvin berduet dengan Daiyan Trisha, penyanyi asal Malaysia. Wah, album ini penuh warna kan gaes.
Oya, agak flashback dikit. Sebetulnya Calvin mengambil keputusan yang mengejutkan saat berduet dengan para bintang sinetron, Teuku Rassya, Nikita Willy dan Aliando Syarief pada tahun 2015.
Mereka membawakan tembang ‘Jatuh Cinta Tak Ada Logika’. Alih-alih dianggap penyanyi jazz, Calvin malah menari-nari ala grup K-Pop di sini. Agnez Mo sebagai produser memberikan sentuhan elektronik pada lagunya.
“Jadi orang-orang tuh kaget gitu kok, lo ngambil langkah seperti itu,” tutur Calvin Jeremy saat berkunjung ke redaksi Uzone.id, Selasa 8 Mei 2018.
Sudah rilis sejak 2014
Kalau dibilang vakum sih, nggak juga, Calvin sudah merilis single perdana untuk dikemas dalam album Nostalgia sejak 2014, judulnya Ada Untukmu, yang merupakan project pertama Calvin bersama sang kakak, Cecille Christophia.
Cecille bahkan mengambil posisi manajer bagi Calvin. Untuk video klip lagu tersebut mengambil seting di Belanda, bekerja sama dengan peranti lunak Opera dan pemerintah setempat.
Oya, kembali soal album Nostalgia. Album ini mengemas musik era 80an dan 90an dengan aransemen modern.
“Sesimpel gue mau membuat sesuatu yang menggertarkan hati seorang Calvin Jeremy pada saat pertama kali mendengarkan,” kata dia.
Calvin senang mendengarkan musik-musik modern macam EDM, pop dan sebagainya. Cuma, belum sampai tahap musik tersebut bisa menggetarkan hatinya.
“Pada saat gue mendengarkan karya-karya seperti ‘Born to Love Me’ George Duke atau ‘Hard To Say I’m Sorry’-nya Chicago atau ‘If You Leave Me Now’ Peter Cetera itu kayak gue gak lahir dan besar di tahun 90an, tapi saat gue mendengar kayak ada satu memori kejadian yang membekas di hati gue,” beber Calvin yang juga menggeluti hobi fotografi ini.
Meski demikian, kalau diminta pilih duet dengan generasi 80an dan 90an, Calvin memilih duet dengan Fariz RM dan Dian Pramana Putra.
Album indie
Satu lagi tentang Calvin Jeremy. Di album ‘Nostalgia’, Calvin memilih jalur indie. Lelaki 27 tahun ini merasa sejak tahun 2013, orang-orang label sudah berbeda pandangannya dibandingkan ketika ia terikat kontrak pertama kali tahun 2010.
“Tahun 2010 itu dipenuhi dengan tim yang mebuat gue di label tuh seperti rumah. Mereka sangat percaya sama musik gue, tapi seiring berjalannya waktu silih berganti orang-orangnya. Seperti kita pacaran yang tadinya kita maunya sama-sama ternyata udah liat kiri kanan, oh ternyata jalannya berbeda,”katanya.
Meski demikian, Calvin masih menjaga hubungan baik dengan orang-orang yang bernah bekerja sama dengannya. “Tanpa label musik, gue yang sebelumnya, Calvin Jeremy bukanlah Calvin yang sekarang”.