Aplikasi Pelacak Jejak Positif COVID-19 Bukan TraceTogether, Seberapa Canggih?
-
(Menkominfo Johnny G. Plate)
Uzone.id -- Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan secara singkat mengenai cara kerja dari aplikasi bikinan lokal yang akan dimanfaatkan untuk melacak dan mencegah pandemi COVID-19 di Indonesia. Sudah jelas, aplikasi ini bukan TraceTogether karena itu adalah milik Singapura.Aplikasi mobile ini memang akan mirip seperti TraceTogether, namun versi buatan anak bangsa. Dikembangkan oleh Kominfo dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KemenBUMN), aplikasi ini diberi nama PeduliLindungi.
“Aplikasi ini dibuat oleh anak negeri kita dan didedikasikan untuk negara dalam menghadapi darurat dan keadaan luar biasa nasional dan global,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam pernyataan resminya yang diterima Uzone.id, Jumat (27/3).
Baca juga: Bikin Aplikasi Pelacak Positif Corona, Indonesia Tiru Singapura?
Dia melanjutkan, “aplikasi ini dimaksudkan untuk melindungi baik pasien positif, ODP [orang dalam pemantauan], PDP [pasien dalam pemeriksaan], suspect maupun masyarakat luas.”
Dengan begitu, aplikasi PeduliLindungi ini dapat digunakan secara terbuka dan umum oleh semua masyarakat melalui perangkat ponsel pintar.
Lantas bagaimana cara kerjanya?
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, aplikasi lokal ini kurang lebih sama dengan TraceTogether dari Singapura dari segi fungsi. Namun, konfigurasinya berbeda karena disesuaikan dengan kondisi infrastruktur dan ekosistem telekomunikasi di Indonesia, serta melihat bahwa penduduk yang lebih banyak juga dibanding Singapura.
Baca juga: Pemerintah Lacak Ponsel Warga Demi Cegah Corona, Langgar Privasi Gak Sih?
“Kita berbeda dari sisi infrastruktur dan ekosistem telekomunikasi, ada 300 jutaan pemilik nomor ponsel di Indonesia. Di samping itu, fiturnya juga lebih kaya, nanti akan dikembangkan fitur fencing [pengurungan] dan warning [peringatan],” lanjut Johnny.
Saat ini, dashboard surveilans berbasis situs dan aplikasi pelacak yang digunakan oleh pemerintah diklaim sudah siap digunakan.
Hal menariknya, nama “PeduliLindungi” baru sementara. Untuk penamaan, Johnny mengatakan masih akan meminta persetujuan Presiden Joko Widodo.
“Kita berharap beliau yang akan memberikan nama resminya nanti,” tutup Johnny.
Rencananya, aplikasi PeduliLindungi ini akan tersedia di platform Google PlayStore dan Apple App Store mulai pekan depan.