Apple dan Samsung Paling Cuan Soal Jualan Ponsel Premium di Indonesia
Uzone.id - Segmen smartphone premium di Indonesia menjadi ‘lahan cuan’ bagi Samsung dan Apple. Saking besarnya, market share kedua perusahaan tersebut jauh melampaui pangsa pasar gabungan merek-merek smartphone asal China.
Counterpoint baru saja merilis hasil risetnya tentang pasar smartphone di sepanjang tahun 2022. Menurut laporan terbarunya, market share gabungan Apple dan Samsung di segmen smartphone dengan harga USD600 atau di atas Rp9,1 jutaan mencapai 68,1 persen.Hasil itu jauh melebihi pangsa gabungan yang diperoleh merek asal China, seperti Realme, Xiaomi, Vivo, Poco, dan lainnya. Kendati begitu, pergerakan brand-brand asal China di kelas premium tercatat naik di tahun 2022.
Diungkapkan Analis Senior Counterpoint, Febriman Abdillah, iPhone 14 Series dari Apple menjadi salah satu model smartphone yang paling dinantikan kehadirannya di Indonesia pada tahun 2022.
Baca juga: Samsung Galaxy S23 Ultra Laku Keras, Bukti Orang Indonesia Sultan-sultan
Erajaya Group dan Blibli pun melihat kesempatan tersebut dengan menawarkan beberapa promo menarik, termasuk program trade-in dan penawaran cicilan yang menarik minat konsumen tanah air.
Saking tingginya minat konsumen Indonesia terhadap smartphone tersebut, permintaan terhadap iPhone 14 Pro dan 14 Pro Max untuk versi 512 GB serta 1 TB bahkan sempat terganggu lantaran kekurangan stok saat pre-order dibuka.
Samsung dan Oppo kuasai segmen high-end
Sementara itu, di segmen ponsel high-end dengan harga USD400 (Rp6,1 jutaan) sampai USD599 (Rp9,1 jutaan), Samsung dan Oppo menjadi dua brand dengan penjualan tertinggi.
Oppo mendulang kesuksesan di segmen ini berkat Oppo Reno7 5G Series dan Reno8 5G Series. Sementara Samsung, berhasil dominan di kelas high-end berkat peluncuran Galaxy A53 5G yang dijual sebagai alternatif yang pas bagi seri Galaxy S22.
“Kemampuan 5G terbukti menjadi tambahan yang bagus untuk Oppo yang kuat dan promosi terus-menerus atas kemampuan diferensiasi kamera,” jelas Febriman.
“Peluncuran Galaxy A53 5G setelah Galaxy S22 bisa jadi menghadirkan alternatif yang lebih murah dari seri S22 bagi sebagian orang,” terangnya.
Baca juga: Review Oppo Reno8 5G: Performanya Bikin Kagum, Tapi 'Over Price'
Lebih lanjut, Febriman mengatakan bahwa segmen harga di atas USD400 diperkirakan akan terus tumbuh. Hal ini didorong oleh tren teknologi yang lebih baru dan kebutuhan konsumen untuk memiliki perangkat yang lebih andal dengan UI (user interface) yang lebih ramah.
Perkembangan game mobile juga telah berkembang pesat dalam setahun terakhir. Hal ini membuat ponsel dengan kapasitas baterai besar dan dilengkapi fast charging, penyimpanan yang luas, kamera andal, mode konektivitas 4G dan 5G yang aktif, NFC, WiFi yang cepat, sampai fitur hotspot dan Bluetooth menjadi fitur umum yang dicari konsumen.
“Saat persaingan meningkat, faktor penarik dapat membantu merek bertahan di pasar. Layanan purna jual dan citra merek dapat menjadi faktor-faktor ini karena memberikan rasa aman dan relevansi kepada konsumen,” pungkas Febriman.