icon-category Technology

Apple Resmi Hentikan Operasi iTunes

  • 04 Jun 2019 WIB
Bagikan :

Apple pada Senin (3/6) secara resmi mempensiunkan toko digital iTunes dan memilih mengembangkan konten digital baru. Apple juga mengumumkan pengembangan fitur baru dengan mengharmonisasikan piranti-piranti lunak yang digunakan pada lintas perangkat mereka.

CEO Apple, Tim Cook, dan beberapa eksekutif lainnya fokus pada perlindungan data pribadi dalam pengembangan piranti lunak untuk iPhones, iPads, Apple Watch, Apple TV, dan komputer Mac. Pengembangan baru itu diluncurkan di pertemuan tahunan mereka di Silicon Valley.

Perusahaan itu juga mengungkapkan akhir operasi dari toko daring iTunes yang pernah mengubah industri musik.

"Masa depan iTunes itu bukan satu aplikasi, tapi tiga," kata Wakil Presiden Senior dari divisi pengembangan piranti lunak Apple, Craig Federighi.

"Apple Music, Apple Podcasts, dan Apple TV."

Diluncurkan pada 2001, iTunes adalah toko online untuk membeli dan mengunduh lagu untuk Apple iPod.

Sejak saat itu, gaya hidup penduduk dunia telah berganti pada layanan musik dan televisi berlangganan (streaming), video atau podcasts. Perubahan ini juga didorong oleh perkembangan koneksi berkecepatan tinggi dan juga teknologi penyimpanan daring yang kapasitasnya semakin besar.

Apple kini tengah memprioritaskan penjualan konten dan layanan digital pada audiens global yang menggunakan perangkat-perangkat mereka. Hal ini dilakukan terutama untuk mengurangi ketergantungan pada keuntungan penjualan iPhone terutama setelah pasar telepon genggam semakin jenuh.

Perlindungan Data Pribadi

Para peserta Konferensi Pengembang Piranti Lunak Dunia bersorak untuk janji yang dilontarkan Apple bahwa akan semakin mudah mengembangkan aplikasi untuk perangkat mereka.

Piranti iOS generasi selanjutnya yang akan digunakan untuk iPhone baru yang akan diluncurkan pada akhir tahun, dikembangkan untuk bekerja lebih cepat, demikian menurut Federighi.

Piranti iOS mobile juga menambahkan fitur perlindungan data pribadi, termasuk di antaranya memberikan opsi bagi pengguna agar aplikasi mereka hanya satu kali mengakses informasi lokasi, ketimbang sepanjang waktu.

Apple juga akan memberi tahu pengguna ketika ada aplikasi-aplikasi yang merekam jejak lokasi mereka.

Apple juga meluncurkan fitur "Sign In With Apple" sebagai alternatif untuk mendaftar selain menggunakan Facebook atau akun Google.

"Mendaftarkan (dengan Facebook atau Google) memang mudah, tapi kadang ada data-data pribadi yang dikorbankan," kata Federighi.

"Cara login seperti itu bisa digunakan untuk merekam jejak Anda."

Fitur login ini bisa membuat para pengguna masuk ke aplikasi menggunakan informasi AppleID mereka, tapi pengguna bisa memilih untuk menyamarkan ID atau alamat email.

"Cara ini bertujuan untuk membantu Anda untuk mengendalikan data-data Anda sendiri," kata Federighi, yang kemudian disambut oleh tepuk-tangan peserta konferensi.

Apple juga mengumumkan perubahan yang akan membuat konsumen lebih mudah menggunakan iPad sebagai layar tambahan untuk komputer Mac, dan bahkan bisa beroperasi sebagai laptop.

Apple juga meluncurkan Mac Pro desktop yang berperforma tinggi yang ditujukan untuk para profesional dan dibanderol dengan harga awal US$5.999 (sekitar Rp85 juta).

"Perangkat ini memiliki desain yang sangat indah dan juga performa yang mengagumkan," kata Cook.

Berita Terkait

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini