Home
/
Technology
Apple TV+ Hadir November 2019 di Indonesia, Persaingan TV Streaming Semakin Sengit
-
Setyo Budianto03 October 2019
Bagikan :
Kolom oleh: Setyo Budianto - Director & Chief Digital Consumer Officer, PT Metranet
Pada tanggal 10 September 2019 melalui newsroom di website mereka, Apple secara resmi mengumumkan akan hadirnya layanan Apple TV+. Direncanakan Apple TV+ akan dapat dinikmati di 100 negara pada pada November 2019 termasuk di Indonesia.
Dengan hadirmnya Apple TV+, masyarakat akan memperoleh alternatif baru akan tontonan layanan streaming selain yang sudah hadir sebelumnya yaitu Iflix, Catchplay, Hooq, Viu, NetFlix, Amazon Prime, dan HBO Go.
Mulai tanggal 1 November 2019, kita dapat mendaftar di app Apple TV atau di tv.apple.com/id untuk uji coba gratis selama 7 hari yang akan diperpanjang secara otomatis menjadi langganan bulanan dengan harga 4,99 dollar AS atau sekitar Rp 70.000.
Dibandingkan dengan Netflix, harga tersebut tergolong murah. Netflix mematok harga Rp 109.000 per bulan untuk biaya berlangganan Basic Plan yang hanya bisa dipakai oleh satu orang saja (personal), sedangkan Apple TV+ bisa digunakan hingga 6 perangkat.
Yang menarik lagi, pengguna yang membeli iPhone, iPad, atau Apple TV terbaru bakal mendapatkan benefit berupa berlangganan Apple TV Plus selama setahun penuh secara gratis.
Kemudian, pada 12 November 2019, Disney+ yang akan menawarkan biaya $6,99 per bulan, dijadwalkan memulai debutnya di Amerika Serikat, Kanada dan Belanda.
Dengan peluncuran layanan Disney+ ini, membuat untuk pertama kalinya tayangan produksi Disney, Pixar, Marvel, Star Wars, dan National Geographic berada dalam satu chanel streaming, bersama dengan acara lainnya.
Disney juga telah membatalkan perjanjian lisensi dengan Netflix untuk siaran di AS dan Kanada, dimulai dengan rilis film baru pada tahun 2019.
Layanan streaming NBCUniversal juga dijadwalkan diluncurkan pada April 2020 mendatang. Hal ini tentu akan membuat persaingan semakin sengit.
Untuk menarik market dan memenangkan market di Indonesia, menurut saya muatan konten lokal memegang peranan yang signifikan. Masyarakat Indonesia lebih suka meenonton berita atau informasi selebritis lokal, film Indonesia dan lagu-lagu berbahasa Indonesia.
Dengan hadirmnya Apple TV+, masyarakat akan memperoleh alternatif baru akan tontonan layanan streaming selain yang sudah hadir sebelumnya yaitu Iflix, Catchplay, Hooq, Viu, NetFlix, Amazon Prime, dan HBO Go.
Mulai tanggal 1 November 2019, kita dapat mendaftar di app Apple TV atau di tv.apple.com/id untuk uji coba gratis selama 7 hari yang akan diperpanjang secara otomatis menjadi langganan bulanan dengan harga 4,99 dollar AS atau sekitar Rp 70.000.
Dibandingkan dengan Netflix, harga tersebut tergolong murah. Netflix mematok harga Rp 109.000 per bulan untuk biaya berlangganan Basic Plan yang hanya bisa dipakai oleh satu orang saja (personal), sedangkan Apple TV+ bisa digunakan hingga 6 perangkat.
Yang menarik lagi, pengguna yang membeli iPhone, iPad, atau Apple TV terbaru bakal mendapatkan benefit berupa berlangganan Apple TV Plus selama setahun penuh secara gratis.
Kemudian, pada 12 November 2019, Disney+ yang akan menawarkan biaya $6,99 per bulan, dijadwalkan memulai debutnya di Amerika Serikat, Kanada dan Belanda.
Dengan peluncuran layanan Disney+ ini, membuat untuk pertama kalinya tayangan produksi Disney, Pixar, Marvel, Star Wars, dan National Geographic berada dalam satu chanel streaming, bersama dengan acara lainnya.
Disney juga telah membatalkan perjanjian lisensi dengan Netflix untuk siaran di AS dan Kanada, dimulai dengan rilis film baru pada tahun 2019.
Layanan streaming NBCUniversal juga dijadwalkan diluncurkan pada April 2020 mendatang. Hal ini tentu akan membuat persaingan semakin sengit.
Untuk menarik market dan memenangkan market di Indonesia, menurut saya muatan konten lokal memegang peranan yang signifikan. Masyarakat Indonesia lebih suka meenonton berita atau informasi selebritis lokal, film Indonesia dan lagu-lagu berbahasa Indonesia.
Sponsored
Review
Related Article