Arab Saudi Bantah Pangerannya Retas Ponsel Jeff Bezos
(foto: Unsplash)
Uzone.id - Tuduhan peretasan yang dilancarkan Pangeran Arab Saudi terhadap ponsel miliarder kelas dunia, Jeff Bezos menuai polemik dan menjadi pemberitaan media luas. Menanggapi hal ini, pihak Arab Saudi membantah keras.Hal ini diungkap pihak kerajaan Arab Saudi melalui akun resmi Twitternya. Mereka membantah tuduhan tersebut dan meminta adanya investigasi untuk menemukan fakta-fakta yang sebenarnya.
“Pemberitaan media yang saat ini beredar, terkait dengan tuduhan bahwa kerajaan di balik peretasan ponsel Jeff Bezos adalah hal yang sangat tidak mendasar. Kami meminta investigasi terkait tuduhan ini sehingga fakta-faktanya bisa terkuak,” tulis pihak kerajaan Arab Saudi.
Recent media reports that suggest the Kingdom is behind a hacking of Mr. Jeff Bezos' phone are absurd. We call for an investigation on these claims so that we can have all the facts out.
— Saudi Embassy (@SaudiEmbassyUSA) January 22, 2020
Miliarder dunia yang juga CEO Amazon, Jeff Bezos, ternyata ponsel pintarnya pernah diretas setelah menerima pesan WhatsApp dari Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Baca juga: Ponsel Miliarder Dunia Diretas Usai Terima WhatsApp dari Pangeran Arab
Pesan terenkripsi dari nomor yang digunakan oleh Mohammed bin Salman diyakini telah menyertakan file jahat yang menyusup ke ponsel orang terkaya di dunia. Demikian dikutip dari The Guardian.
Keduanya memang dikabarkan kerap bertukar pesan lewat WhatsApp. Kejadiannya sendiri terjadi pada 1 Mei 2018 silam.
File jahat yang terkirim melalui nomor ponsel pewaris Kerajaan Arab Saudi itu, tak disadari oleh Bezos, sehingga membuat sejumlah file penting miliknya tercuri dalam waktu singkat.
Sayangnya, tak diketahui pasti, apa saja file yang diambil oleh file jahat tersebut.
Ini tentu saja mengguncang dunia, sebab apakah Pangeran Arab memiliki keterlibatan personal dengan kasus peretasan smartphone milik Bezos ini, investor saham dan para pelaku bisnis digital bakal sangat terkejut.
Apalagi, publik mengkaitkan kejadian ini dengan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.