Cristiano Ronaldo dengan nomer 7, Lionel Messi dengan nomer 10, hingga pesepak bola tanah air Bambang Pamungkas dengan angka 20-nya.
Melansir Listverse, ternyata asal mula nomer punggung pada jersey pemain sepakbola sangat sederhana.
Dalam sepakbola di sebagian besar negara di dunia, nomer punggung digunakan untuk menyesuaikan dengan posisi mereka.
Kiper menggunakan nomer punggung 1, sementara pemain depan seperti striker menggunakan nomer akhir 9, 10, atau 11.
Pun begitu dengan pemain cadangan, pengganti pertama menggunakan 12 dan seterusnya.
Namun, tak banyak pesepak bola yang mau menggunakan nomer 13. Tentu saja karena nomer ini dianggap nomer sial.
Tradisi tersebut sekarang beralih. Saat ini pesepak bola bebas memakai nomer punggung kesukaannya.
Beberapa pesepak bola meyakini nomer-nomer keberuntungan untuk cantumkan di jerseynya.
Tidak hanya dalam sepak bola, olahraga bisbol pun juga begitu.
Tim pertama yang menggunakna nomer adalah tim kecil di Reading, Pennsylvania pada tahun 1907.
Sembilan tahun kemudian, Indian Cleveland mengenakan nomer juga untuk pertama kalinya.
Seperti dalam sepakbola nomer dalam bisbol juga disesuaikan dengan posisinya..
The Philadelphia Athletics adalah tim terakhir yang sepenuhnya menggunakan angka.
Mereka tidak memakainya untuk pertandingan kandang hingga 1937.