Awas, Generasi O Berisiko Terserang Penyakit Tidak Menular
Uzone.id - Kamu pernah mendengar istilah generasi O? Orang-orang yang termasuk generasi O adalah mereka yang terlalu banyak bekerja (overworked), banyak makan makanan tidak sehat (overeating) dan hidup makin kewalahan (overwhelmed).
Riset Sun Life Financial Asia Health Index (2014) menemukan bahwa masyarakat Asia, termasuk Indonesia, berpotensi menjadi generasi O.Populasi generasi ini semakin meningkat, khususnya pada generasi muda, karena cenderung menjalani pola hidup tidak teratur, mengabaikan asupan makanan yang baik, jarang olahraga, dan tertekan karena berbagai hal.
Baca: Tanya Dokter: Mengapa Berat Badan Tidak Turun Padahal Sudah Olahraga?
Berdasarkan riset Sun Life Financial Asia Health Index (2016-2017) mencatat bahwa 51 persen generasi muda Indonesia belum rutin berolahraga, sekitar 34 persen tidur kurang dari enam jam per hari, dan 32 persen terbiasa makan makanan yang tidak sehat.
Persentase penduduk Indonesia yang merokok lebih dari satu kali per hari juga cenderung lebih tinggi, dibandingkan dengan negara lain.
Jika dibiarkan, semua kondisi tadi tentu dapat memicu berbagai penyakit tidak menular (PTM). Misalnya, diabetes.
Baca: Ini Kiat Menurunkan Risiko Serangan Jantung pada Usia Produktif
Padahal, penyakit tidak menular dapat dicegah dengan mengendalikan berbagai faktor risiko, salah satunya dengan rutin melakukan aktivitas fisik.
Dr. Grace Joselini, Dokter Timnas Sepakbola Wanita Indonesia ASIAN GAMES 2018, menambahkan, “Meluangkan waktu minimal 30 menit per hari untuk beraktivitas fisik dengan intensitas sedang dapat membantu menjaga kesehatan secara umum.”
Baca: Ini Risiko yang Mungkin Terjadi Saat Berobat ke Luar Negeri
Sebagai langkah awal, Grace menyarankan untuk berolahraga seperti jalan cepat, joging, serta lari. Selain mudah dilakukan, olahraga lari khususnya juga bermanfaat untuk meningkatkan stamina, menurunkan risiko terserang penyakit, meningkatkan metabolisme tubuh, hingga membantu melepaskan hormon endorfin, yang membuat perasaan menjadi lebih rileks.
“Di sisi lain, lari dan gaya hidup sehat tengah menjadi tren tersendiri, yang tentunya baik untuk diterapkan dan perlu diiringi dengan komitmen berkelanjutan,” ujar Grace.