Balsem Panas Ternyata Tak Efektif Redakan Nyeri Otot
Sering mengalami nyeri otot? Tentu ini membuat Anda tidak nyaman dan bisa mengganggu aktivitas, sehingga Anda akan segera mencari pereda nyeri untuk mengobati nyeri otot, seperti balsem.
Balsem yang memberi efek panas telah banyak digunakan oleh semua orang untuk mengobati nyeri otot atau untuk meredakan gejala penyakit ringan. Namun, tahukah Anda bahwa balsem panas tidak efektif dalam mengobati nyeri otot? Berikut ulasan lebih lanjut yang dihimpun Hello Sehat.
Nyeri otot merupakan hal yang sering terjadi pada siapa pun, terutama setelah Anda olahraga atau melakukan aktivitas berat. Nyeri otot bisa terjadi di bagian manapun tubuh Anda, seperti leher, punggung, kaki, dan tangan. Mulai dari nyeri ringan sampai menyiksa dan membatasi pergerakan tubuh Anda.
Penyebab paling umum dari nyeri otot adalah ketegangan pada otot dan penggunaan otot yang berlebihan. Contohnya, seperti saat Anda melakukan olahraga lebih berat atau lebih lama dari biasanya.
Perubahan pada kebiasaan Anda berolahraga ini bisa menyebabkan luka kecil pada serabut otot dan jaringan ikat otot, sehingga Anda akan merasa otot Anda nyeri. Biasanya Anda tidak langsung akan merasa nyeri, tapi kira-kira sehari kemudian Anda akan merasa nyeri.
Selain itu, nyeri otot juga bisa disebabkan oleh kram otot, flu, rematik, pengapuran sendi (osteoartritis), cedera, sindrom kelelahan kronis, fibromyalgia, dan penggunaan obat-obatan (seperti obat kolesterol statin).
Fakta tentang Balsem Panas
Balsem merupakan salah satu obat yang sering dicari saat nyeri otot sudah mulai terasa. Sensasi panas yang ditimbulkan dari balsem membuat orang yang memakainya merasa lebih nyaman. Bahkan, beberapa orang sengaja mencari sensasi panas tersebut agar merasa lebih baik, karena mungkin mereka menganggap semakin panas balsem semakin ampuh untuk mengobati nyeri otot. Tapi, apakah ini benar?
Sebenarnya, tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa sensasi panas dari balsem dapat mengobati nyeri otot dengan baik. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Cochrane Database of Systematic Reviews membuktikan bahwa krim atau balsem yang mengandung obat penghilang rasa sakit salisilat (yang menimbulkan rasa panas) tidak benar-benar dapat meredakan rasa nyeri.
Balsem panas bekerja dengan menghasilkan efek iritasi yang membuat Anda merasa hangat saat memakainya. Sensasi panas pada kulit, kemerahan pada kulit, dan aroma kuat yang dimilikinya dapat mengalihkan perhatian Anda dari nyeri otot yang Anda rasakan.
Beginilah cara kerja dari balsem panas tersebut. Obat ini tidak benar-benar bisa mengobati rasa nyeri sampai ke sumber masalahnya. Jadi, masih ada kemungkinan nyeri otot bisa menyerang Anda lagi.
Jadi, obat seperti apa yang bisa mengatasi nyeri otot langsung pada sumbernya? Penelitian menunjukkan hanya 1 dari 6 pasien dengan nyeri otot kronis yang bisa mendapatkan manfaat dari pemakaian krim atau balsem panas.
Namun, 1 dari 3 pasien yang menggunakan gel penghilang rasa sakit mengandung obat antiperadangan nonsteroid, seperti ibuprofen atau diklofenak bisa lebih merasakan manfaatnya. Artinya, pemakaian gel penghilang rasa sakit yang mengandung ibuprofen atau diklofenak lebih efektif mengobati nyeri otot dibandingkan balsem panas pada banyak orang.
Obat yang mengandung diklofenak memiliki efek antiperadangan, sehingga bisa menargetkan langsung ke sumber penyebab nyeri otot. Obat ini pun memiliki daya serap tinggi, sehingga lebih cepat mengatasi nyeri.