Banyak Drama di Kehamilan Tya Ariestya yang Kedua
Dari pernikahannya dengan Irfan Ratinggang pada 17 Agustus 2014, Tya Ariestya dikaruniai anak laki-laki, Muhammad Kanaka Ratinggang. Kanaka, yang lahir pada 8 Agustus 2016, diperoleh lewat program bayi tabung.
Pasangan ini mengikuti program bayi tabung setelah dokter mendiagnosis Tya mengidap sindrom ovarium polikistik atau ketidakseimbangan hormon. Hormon androgen Tya lebih banyak. Ini membuatnya 3 kali lebih sulit hamil. Kalaupun hamil, risiko keguguran lebih besar 3 kali.Kini, Tya hamil lagi. Kehamilan kali ini penuh drama. Ya, setelah Kanaka lahir, Tya dan Irfan ikut program bayi tabung lagi namun gagal. Kali ketiga mencoba, berhasil. Usia kehamilan Tya kini 34 minggu.
Pada awal kehamilan, dokter mendeteksi aliran darah di sejumlah pembuluh terlalu deras. Ini membesarkan risiko preeklamsia.
Dokter merekomendasikannya lebih banyak makan sayur yang kaya serat dan antioksidan. “Dokter minta saya makan setengah kilogram sayur per hari.
Agar tidak bosan saya variasikan dengan bikin jus. Saya bikin jus 3 diva yang terdiri wortel, tomat, dan apel. Sayuran lain yang saya masak yakni labu, bayam, daun singkong, dan daun pepaya. Kuahnya bisa bening atau kalau sedang bandel pakai kuah santan,” beri tahu Tya di Jakarta, pekan lalu.
Satu drama terselesaikan, drama lain datang. Pada awal kehamilan, dokter mendapati janin yang dikandung Tya kembar sampai usia 9 minggu. Setelah itu, yang satu luruh, yang lain bertahan. Dokter memintanya istirahat total.
Belum lama beristirahat, drama lain datang. Indra penciuman Tya menjadi supersensitif dan tubuhnya sangat reaktif. Mencium bau yang sebenarnya tidak menyengat saja membuatnya mual lalu muntah.
Tya lantas meluruskan anggapan, ibu yang hamil lewat proses bayi tabung itu ringkih. “Saya misalnya, sehat dan kuat. Tapi boleh, dong saya memperhatikan kesehatan dari berbagai aspek. Saya sering berkunjung ke rumah sakit itu untuk mengecek kadar vitamin D, zat besi, dan kalsium di tubuh. Di mal pakai kursi roda itu bukan manja, melainkan berkaca kepada pengalaman kehamilan pertama. Saat jalan ke mal, saya mengalami kontraksi pada bulan kelima dan tujuh. Akhirnya, saya bersalin saat usia kandungan 35 minggu,” beri tahu Duta Taekwondo Indonesia ini.
Terkait persalinan, Tya mengaku pasrah. “Kemungkinan akan bedah cesar. Kalau dokter bilang saya bisa bersalin normal, saya siap. Doakan bulan depan persalinan saya lancar. Setelah itu, mau program untuk anak ketiga. Suami ingin punya anak perempuan tapi dilihat dulu kondisi fisik saya bagaimana. Kami masih punya simpanan 3 embrio lagi,” imbuhnya.