Home
/
Health

Bayi Baru Lahir Hanya Punya 2 Ketakutan Naluriah, Apa saja?

Bayi Baru Lahir Hanya Punya 2 Ketakutan Naluriah, Apa saja?
Vika Widiastuti26 September 2019
Bagikan :

Setiap orang tentu memiliki ketakutan, terutama anak-anak yang masih di bawah usia lima tahun.

Terkadang ketakutan ini muncul secara naluriah. Seperti suara keras, monster, orang asing, hingga benda atau kondisi lainnya.

Ini merupakan bagian dari perkembangan yang normal. Menjadi takut adalah tanda bahwa balita mendapatkan kesadaran akan dunia dan berusaha memahaminya, kata Ari Brown, MD, penulis Baby 411 (Windsor Peak Press).

Oleh karena itu, orang tua dapat membantu menavigasi ketakutan mereka agar anak bisa percaya diri.

Melansir Parents.com, bayi baru lahir memiliki dua ketakutan, yaitu suara keras dan jatuh.

"Otak dan saraf bayi tumbuh pesat dalam dua tahun pertama kehidupan, tetapi mereka dilahirkan dengan sistem saraf yang sangat tidak matang," kata Dr. Brown.

Ilustrasi bayi mengisap empeng (Pixabay/Ben_Kerckx)
Preview
Ilustrasi bayi baru lahir (Pixabay/Ben_Kerckx)

Artinya, kata Dr. Brown, bayi belum bisa menafsirkan atau menangani input sensorik tertentu, seperti suara keras atau perasaan jatuh.

Inilah sebabnya ketika ada suara keras yang tiba-tiba didengar mereka, bayi akan menangis ketakutan.

"Ketika sistem sarafnya matang dan dia fokus pada lingkungannya, ketakutan baru muncul, dan pada 8 hingga 10 bulan, konsep 'objek permanen' mulai berlaku," lanjutnya.

Sebelum masa ini, ketika lingkungan kosong (tidak ada orang di sekeliling bayi), orang-orang seakan tidak ada dipikiran si bayi.

"Tapi sekarang (saat konsep 'objek permanen' muncul), mereka akan mengerti ketika ada yang hilang atau tidak di sekelilingnya. Jadi, ketika Ayah atau Ibunya meninggalkan ruangan, anak itu akan bertanya-tanya ke mana mereka pergi dan kapan mereka kembali," sambungnya.

Ini sering diperparah oleh ketakutan lain, yaitu kecemasan akan orang asing.

"Itu pertanda baik. Berarti bayi mulai memberi tahu perbedaan antara wajah yang sudah dikenal dan yang tidak," ujar Mona Delahooke, PhD, seorang psikolog perkembangan, di Pasadena, California.

 

Berita Terkait:

populerRelated Article