Belajar dari Kecelakaan Maut Cipali, Kenali Bahaya Tabrakan Beruntun
-
Foto: Istimewa - Kondisi bus yang menabrak dua mobil dan satu truk
Uzone.id - Kecelakaan di Kilometer 150 Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) melibatkan empat kendaraan, dan mengakibatkan 12 orang tewas.Bus Safari dengan nomor polisi H 1469 CB, Mitsubishi Xpander nomor polisi B 8137 PI, Toyota Innova bernomor polisi B 168 DIL, dan truk Mitsubishi dengan nomor polisi R 1436 ZA.
Dari hasil penyelidikan, Bus Safari datang dari arah Jakarta menuju Cirebon. Setibanya di Kilometer 150, laju bus tak terkendali dan masuk median hingga menyeberang ke jalur berlawanan, atau dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta.
Saat itu bus langsung menabrak tiga kendaraan yang sedang melaju.
Video review Honda Astrea Star 1990:
Nah, tabrakan beruntun seperti itu sering terjadi, terutama di jalan tol. Karenanya, kewaspadaan perlu ditingkatkan meski nyetir cenderung terlihat mudah karena jalan yang lurus-lurus saja.
Kecelakaan beruntun bisa terjadi di antaranya karena pengemudi tidak siap atau tidak sempat mengantisipasi perlambatan kendaraan lain secara mendadak.
Jaga jarak setidaknya tiga detik, adalah antisipasi paling ampuh untuk menghindari tabrakan beruntun.
Cara menghitung jarak aman itu bisa dimulai saat mobil di depan pas melewati satu titik, misalnya plang km jalan tol atau tiang lampu, lantas tiga detik kemudian mobil kita melewati titik yang sama.
Tiga detik dianggap sebagai momen respon pengemudi pada situasi mendadak. Manusia butuh 1,5 detik untuk memproses situasi yang terlihat berbahaya atau tidak.
"Setengah detiknya lagi adalah reaksi mekanikal. Artinya rem diinjak, baru rem efektif setengah detik kemudian," kata Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu.