Home
/
Health

Benarkah Wanita Banyak Bulu Miliki Nafsu Seks Tinggi?

Benarkah Wanita Banyak Bulu Miliki Nafsu Seks Tinggi?
Satria Perdana23 December 2016
Bagikan :

Anda mungkin pernah mendengar mitos bahwa wanita yang memiliki banyak bulu alias rambut halus, memiliki nafsu yang tinggi. Apakah kepercayaan ini ada benarnya? 

Kebanyakan penelitian mengatakan seorang wanita punya nafsu tinggi karena memiliki tingkat testosteron yang tinggi. Testosteron seringkali disebut sebagai hormonnya para pria. Namun dalam sejumlah penelitian terbaru, pada pria sehat, testosteron sama sekali tidak memiliki hubungan dengan gairah seks. Sedangkan pada wanita, testosteron yang tinggi hanya sedikit berhubungan dengan minat atau gairah seks dengan pasangan.

Berdasarkan studi yang dimuat di jurnal Archives of Sexual Behavior, seperti dilansir Live Science, wanita sehat yang memiliki tingkat testosteron tinggi memiliki ketertarikan yang besar untuk melakukan masturbasi dibandingkan berhubungan seks dengan pasangannya.

Sari van Anders, ahli perilaku neuroendokrinologi dari University of Michigan, yang melakukan studi ini mengatakan bahwa temuannya ini unik, namun tidak dapat dijadikan rujukan. Ini karena kebanyakan studi tentang hasrat dan hormon seksual menggunakan subjek binatang, atau justru fokus pada orang-orang yang secara abnormal memiliki testosteron rendah atau tinggi, yang datang ke rumah sakit untuk ditangani.

“Orang-orang yang kadar testosteronnya sehat jarang sekali dipelajari,” ujar Sari kepada Live Science.

Sari sendiri melakukan penelitian ini dibantu 196 peserta penelitian dan menyebarkan kuisioner yang berhubungan dengan kehidupan seks mereka, baik tentang berhubungan seks dengan pasangan maupun masturbasi.

Lalu Sari menemukan bahwa hasrat untuk melakukan seks dan masturbasi berbeda. Hasrat untuk melakukan seks muncul dari berbagai faktor, biasanya karena banyaknya pengaruh yang muncul dari hubungan wanita dan pasangannya.

Pengaruh testosteron pada fungsi seksual wanita

Pada wanita, testosteron diproduksi secara alami di kelenjar adrenal. Selain mempengaruhi fungsi seksual dan agresivitas, testosteron juga mempengaruhi pertumbuhan rambut halus di kelamin, perkembangan otot, endapan lemak di sekitar pinggang, dan pengaturan sirkuit otak sebelum seseorang lahir atau ketika masih di dalam rahim.

Nigel Barber, Ph.D., yang mengajar di Birmingham Southern College menulis di Psychology Today, umumnya pada wanita yang gairah seksualnya sangat rendah, ketika diberikan dosis kecil testosteron, fungsi seksualnya akan terpengaruh.

Temuan tersebut didapat melalui eksperimen Nigel, yang menggunakan film erotis dan memutarkannya kepada sejumlah wanita. Eksperimen ini menunjukkan bahwa pemberian testosteron dalam jumlah kecil saja bisa meningkatkan sensitivitas vagina dan gairah seksualnya wanita yang menontonnya.

Nigel juga mengatakan berdasarkan hasil penelitiannya tersebut, ketika wanita memiliki hormon seks testosteron yang tinggi, maka wanita akan jadi lebih kompetitif, lebih berani mengambil risiko, dan lebih dominan secara sosial.

Lalu apa yang mempengaruhi gairah seksual wanita?

Dr. Chris Simpson, anggota the Royal College of Psychiatrists mengatakan kepada Daily Mail, tidak ada yang tahu apakah perilaku dan pribadi kita dibentuk oleh hormon kita, atau justru sebaliknya, hormon kita dibentuk oleh perilaku dan pribadi kita. Namun, Dr. Chris mengatakan bisa jadi keduanya.

“Jika Anda wanita yang bekerja di lingkungan yang kompetitif, seperti di bank atau bisnis, wanita ini mungkin akan menjadi lebih tegas, kompetitif, dan agresif, sehingga akan membuat tingkat testosteronnya meningkat,” ujar Dr. Chris.

Sama halnya dengan melakukan seks. Semakin sering Anda melakukan seks, semakin kuat hasrat seksual Anda. Jika Anda tidak melakukan seks, hasrat Anda untuk melakukan seks turun dan Anda akan merasa kurang berhasrat.

“Namun wanita yang memiliki testosteron tinggi namun berada dalam hubungan yang tidak bahagia, bisa saja akan benar-benar berhenti untuk melakukan seks,” tutur Dr. Chris.

Dr. John Moran, ahli disfungsi seksual dari Holistik Medical Clinic di London, setuju dengan apa yang dikatakan Dr. Chris. Untuk mengerti gairah seksual wanita, kita perlu melihatnya dari faktor fisik, psikologis, sosial, dan hubungan.

“Tidak hanya bagian tubuh. Ada nafsu, cinta, keintiman, lalu ada juga lelah, kesibukan, marah atau bahagianya seorang wanita,” ujar Dr. Moran.

Menurut Moran, kadang-kadang memberikan wanita hormon testosteron tambahan akan meningkatkan nafsu atau libido. Akan tetapi bila terlalu sering, malah akan membuat wanita tersebut kehilangan gairah seksualnya. Efeknya akan sama seperti yang dituturkan Dr. Chris tadi.

BACA JUGA:

The post Benarkah Wanita Banyak Bulu Memiliki Nafsu Seks Tinggi? appeared first on Hello Sehat.

populerRelated Article