Berapa Harga Data Nasabah yang Dijual Lewat Internet?
Penjualan data nasabah secara ilegal kini marak ditemui terutama di jejaring internet, seperti website dan Facebook. Para pelaku menawarkan sejumlah paket data nasabah kepada calon pembeli dengan harga yang cukup variatif.
Ketua Lembaga Bantuan Mediasi Nasabah (LBMN) Pulo Siregar mengungkapkan bila dia pernah ditawari untuk membeli sejumlah paket data nasabah dari penjual yang identitasnya dia rahasiakan. Harganya bisa berubah tergantung negosiasi dengan penjual."Karena saya enggak butuh, waktu nawar ke saya, saya ini hanya mau lihat bentuknya data nasabah itu apa saja. Misalnya paket 1 juta data itu Rp 3 juta dari harga awal Rp 5 juta," kata dia kepada kumparan (kumparan.com), Sabtu (9/9).
Data nasabah yang didapat biasanya beragam mulai dari nasabah prioritas, pemilik apartemen, hingga pemilik mobil mewah. Bahkan, ada paket data yang harga jualnya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Paket data nasabah tersebut biasanya dibeli oleh oknum tertentu yang ingin melakukan tipu-tipu, misalnya dengan menawarkan jasa penutupan kartu kredit.
"Tetapi kalau ada orang yang niat jahat, mereka mau bayar sampai Rp 10 juta-25 juta. Dari 1 nasabah saja bisa sampai dapat Rp 20 juta (dari praktik tipu-tipu). Paket Rp 10 juta ini untuk 1 juta data. saya juga kaget. Bayangin aja nanti mereka tawarkan ke sini situ dapat dana berapa mereka," paparnya.
Setelah negosiasi tercapai, pembeli akan mendapatkan paket data nasabah. Data nasabah yang diberikan biasanya berbentuk softcopy yang berisi nama nasabah, alamat rumah, nomor telepon rumah, nomor telepon genggam, perusahaan tempat bekerja, jabatan, alamat kantor, telepon kantor hingga limit kartu kredit.
Biasanya setelah transaksi deal, pelaku akan memberikan CD yang berisi data nasabah kepada pembeli. Selain CD, ada juga beberapa pelaku yang mengirimkan paket data nasabah melalui email.
"Kalau enggak cocok mereka sering menghubungi saya lagi. Ya sudah saya bilang, ini saya punya Rp 1 juta akhirnya mereka mau. Iya pasti ada negosiasi. Tetapi kalau kita sudah beli, mereka akan menawarkan lagi data yang baru, kan ada terus," sebutnya.