Home
/
Lifestyle

Bila Anak Ingin Tenar Seperti Bowo Alpenliebe Artis Tik Tok, Apa Jadinya?

Bila Anak Ingin Tenar Seperti Bowo Alpenliebe Artis Tik Tok, Apa Jadinya?

Birgitta Ajeng04 July 2018
Bagikan :

Uzone.id-Tidak usah kaget melihat fenomena Bowo Alpenliebe yang tenar lewat Tik Tok di era sekarang. Jangan pula menutup mata, apalagi kalau kamu sudah menjadi orang tua. Sebab, fenomena Bowo Alpenliebe bisa saja meracuni anak-anak kamu.

Sesungguhnya yang dilakukan Bowo Alpenliebe di Tik Tok sah-sah saja. Dia adalah satu dari jutaan pengguna yang berjodoh dengan Tik Tok.

Baca: Tik Tok Diblokir, Please Jangan Salahin Bowo

Dia berusaha menyalurkan kesukaannya, yaitu bernyanyi dengan ekspresi wajah yang lucu nan menggemaskan. Dia juga tampil dengan sangat percaya diri. Hasilnya, banyak orang menyukai Bowo Alpenliebe. Bahkan, kini, nama Bowo Alpenliebe terselip di dalam obrolan orang-orang se-Indonesia Raya.

Lagipula, umur Bowo Alpenliebe baru 13 tahun. Jadi, aktivitas yang dia lakukan di Tik Tok merupakan bagian dari aktualisasi dirinya di masa remaja.

“Selalu ada hal positif,” kata Aurora Lumbantoruan, MPsi.Psi, psikolog klinis, kepada Uzone.id dalam sebuah sesi wawancara, “Cuma perlu diantisipasi hal-hal negatifnya.”

Maksudnya, dengan fenomena ini, anak-anak yang lain mungkin saja menganggap bahwa Bowo Alpenliebe adalah panutanqu. Mereka barangkali juga kepingin tenar seperti Bowo Alpenliebe.

Baca: Meghan Markle Kerap Memakai Sepatu yang Agak Kebesaran, Apa Alasannya?

“Padahal tidak selalu begitu. Mendadak populer atau ingin menjadi artis secara instans, padahal tidak ada yang instans,” ujar Aurora.

Lagipula, talenta masing-masing orang belum tentu sama seperti Bowo Alpenliebe. Ada orang yang memiliki kemampuan fisik (misalnya atlet dan penari), ada juga yang memiliki kecerdasan secara akademis, prestasi, atau keterampila sosial.

@tiktok.indo @tiktok_niceties @tiktokgeneration #tiktokniceties #tiktoksea #tiktok

A post shared by PrabowoMdr (@bowoo_alpenliebe) on

“Kalau memaksakan diri, dampaknya malah akan kecewa. Kalau copycat, hasilnya malah bisa seperti yang tidak kita harapkan dan malah mendatangkan bully, dan tidak semua orang bisa menerima bully itu,” kata Aurora.

Kalau misalnya ikut-ikutan karena penasaran, it’s okay. Tetapi kalau berharap banyak, justru akan menanggung kecewa.

Baca: 5 Fakta Gunung Agung, Mulai dari Gunung Tertinggi di Bali Sampai Tempat Persemayaman Para Dewa

Karena itu, peran orang tua sangat dibutuhkan di sini. Orang tua perlu membantu anak mengenali diri sendiri, serta mengingatkan anak tentang hak dan kewajiban sebagai pelajar dan anak.

Kalau anak memiliki bakat di bidang olahraga yang mungkin tidak ada hubungannya dengan Tik Tok, ya, jangan diabaikan.

“Jadi, maksudnya, kembali mendorong anak untuk melihat kelebihan dan kekurangan. Kemudian mengembangkan bakat yang dia punya,” kata Aurora.

Anak perlu belajar menerima diri sendiri, termasuk kelebihan dan kekurangan. Kalau sudah bisa menerima itu semua, anak tidak akan mudah menyerah.

populerRelated Article